Sempat Tinjau Banjir Di RSUD Cilegon, Perlukah Wali Kota Jalani Isolasi Mandiri?

Joe
11 Mei 2020 10:23
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Setelah salah seorang pegawai RSUD Kota Cilegon terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (9 Mei 2020), sebanyak 123 tenaga medis dan karyawan RSUD Kota Cilegon dinyatakan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan menjalani isolasi mandiri.

Karyawan dan tenaga medis tersebut sempat kontak dengan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi dan pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), yaitu Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana dan Dandim 0623/Cilegon Rico Ricardo Sirait saat meninjau banjir pada Senin (4 April 2020) lalu.

Sejak diumumkannya 123 pegawai dan perawat berstatus OTG pada Sabtu (9 April 2020) sampai sekarang Wali Kota Cilegon dan Muspida tidak ada yang melakukan isolasi mandiri, bahkan ketiganya bersama-sama ikut dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 dan banjir di Ruang Rapat Wali Kota Cilegon, Minggu (10 April 2020).

Edi Ariadi bersama Yudhis dan Rico mengunjungi RSUD pukul 19.00 WIB saat kondisi banjir. Ketiganya berkeliling mengecek sejumlah ruangan di RSUD Kota Cilegon, bahkan Edi juga secara tidak langsung berbincang dengan sejumlah perawat serta petugas keamanan yang saat ini statusnya adalah OTG.

Menanggapi hal itu, Ahmad Aziz Setia Ade Putra, Juru bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon mengatakan, meski sempat mengunjungi RSUD Cilegon dan kontak dengan perawat dan pegawai yang berstatus OTG, dipastikan Edi tidak menyandang status OTG seperti lainnya karena Edi tidak kontak langsung dengan DK perawat positif korona.

“Enggak (ODP), Enggak dites (rapid test) sebab OTG itu kalau sudah ada kontak dengan yang positif hasil PCR,” tandas Aziz. (Wawan/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan