RSUD Kabupaten Tangerang Akan Bangun Poliklinik Khusus TB

Ramzy
19 Des 2019 09:31
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang akan membangun gedung poliklinik khusus untuk pasien Tuberculosis (TB) pada tahun 2020 mendatang.

Direktur RSUD Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini mengatakan TB masih menjadi salahsatu penyakit yang mematikan di Indonesia. Gejala umumnya adalah sering batuk, batuk berdarah hingga sesak napas. Tes dahak menjadi salahs atu bentuk tes TB yang paling umum digunakan.

“Kita akan bangun tahun depan Poliklinik khusus untuk para TB yang kebal obat (rasisten),” kata Naniek, Rabu, 18 Desember 2019.

Penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh masuknya Mycobacterium Tb ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Selain itu, beberapa faktor resiko dari penyakit TB antara lain kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi, serta penularan oleh suspek TB lainnya.

Disamping untuk meningkatkan pelayanan terhadap para penderita TB tersebut, lanjut Naniek, pihaknya juga akan menggabungkan pelayananya untuk penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Kita juga akan lebih mengedepankan untuk para penyintas HIV dengan menggabungkan pelayanannya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini sudah melayani 926 pasien yang menderita HIV/AIDS dan pasien tersebut kebanyakan dari Kota Tangerang.

“60 persen kebanyakan pasien dari Kota Tangerang. Dari tahun ketahun peningkatanya untuk penularan HIV/AIDS ini memang cukup signifikan akan tetapi untuk followup-nya alhamdulilah turun dibawah 2 persen,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menyarankan hendaknya masyarakat mencermati, jika mendapati terdapat keluhan batuk yang berkepanjangan (lebih dari dua minggu), berdahak dan disertai darah, kurangnya nafsu makan, berat badan yang terus turun, demam serta berkeringat di malam hari, meski menggunakan AC atau udara dingin.

“Diharapkan masyarakat dapat segera memeriksakan ke puskesmas atau RS, untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung pemerintah,” tutupnya.(Yadi/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan