BPBD Dianggap Gagap Bencana, Gubernur Banten Angkat Bicara

Ramzy
10 Jan 2020 09:19
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Gubernur Banten Wahidin Halim tidak terima dengan pernyataan ketua DPRD Banten Andra Soni yang menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten gagap bencana karena belum maksimalnya penanganan bencana alam di Kabupaten Lebak.

Salah satu alasan pernyataan Andra adalah tidak adanya crisis center dan pusat data terpadu satu pintu, baik korban jiwa maupun korban harta benda, yang akurat sejak hari pertama bencana terjadi.

Bilangin. Jangan bilang gagap, gagap. Orang sama dia keliling, kok. Kita sejak hari pertama sudah siap siaga dan hadir dengan para korban,” cetus pria yang  biasa disapa WH tersebut seusai membuka musyawarah besar FSPP (Forum Silaturahmi Pondok Pesantren) di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang, Kamis (9 Januari 2020).

Gubernur juga menjelaskan bahwa pendataan jumlah korban dan total kerugian yang dialami akibat banjir tidak dapat dilakukan dalam waktu satu hari karena jumlah korban dan kerugian terus berubah sehingga perlu dilakukan verifikasi terus menerus.

“Di mana-mana, evakuasi itu tidak akan selesai dalam satu hari. Terus kita validitasi data korban. Mana ada kejadian bencana selesai satu hari? Belum apa-apa ini udah bilang gagap-gagap,” tandasnya.

Gubernur juga membantah ketika disinggung bahwa tidak maksimalnya kinerja Kepala BPBD Banten Kusmayadi yang statusnya Pelaksana Tugas (Plt.) karena prosedur utama penanganan bencana dilakukan langsung di lokasi sejak hari pertama peristiwa.

Nggak ada alasan itu. Orang langsung ke lapangan kok, bahkan saya langsung instruksi dan pimpin sendiri,” tegasnya lagi.

Sejak hari pertama kejadian, lanjut Gubernur, pihaknya sudah terjun langsung ke lapangan dan instruksi kepada OPD untuk membuat posko-posko.

“Penanganan bencana dari proses evakuasi, mendistribusikan bantuan logistik kepada korban bencana. termasuk menyisir lokasi-lokasi yang terdampak bencana dengan kondisi medan yang berbeda-beda, bahkan akses terputus dan ada daerah yang terisolir. Itu prioritas,” pungkasnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan