Sekda Pandeglang Beri 5 ASN Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik

Ramzy
20 Jan 2020 15:17
2 menit membaca

PANDEGLANG (SBN) — Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin memberikan Piagam Penghargaan kepada 5 orang ASN dengan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik saat apel pagi di halaman Sekretariat Daerah, Senin (20/01).

“Selamat kepada kalian semua. Saya bangga dan sangat apresiasi atas apa yang telah dihasilkan. Ini patut dijadikan contoh untuk ASN lainnya. ASN memang harus berpikir kreatif dan inovatif untuk pelayanan publik yang lebih baik dan optimal”, ungkapnya.

Pery melanjutkan, ASN adalah abdi negara dan masyarakat yang memiliki kewajiban pelayanan dasar kepada masyarakat,

“Tanggung jawab kalian kepada masyarakat luas adalah dalam pemenuhan hak dasarnya, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesejahtraan sosial dan lain lainya”, tegasnya.

Kepala Bagian Organisasi Hermawan menjelaskan, pemberian penghargaan tersebut sesuai dengan Peraturan Menpan RB Nomor 5 Tahun 2019 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD.

“Ini untuk mendorong kompetisi positif antarperangkat daerah  di lingkungan Pemkab dalam peningkatan kualitas pelayanan dan pembangunan. Kompetisi ini dilaksanakan pada 23 Desember 2019 lalu dan menghasilkan 5 peserta terbaik, yaitu Farid Fikri (BKD) dengan Aplikasi Kikiping, Eval Arival Zein (Diskomsantik) dengan aplikasi Bebeja, Adul Latif (setda) dengan aplikasi E-Sakip, Moch Reza Persadaputra (Dinas Pertanian) dengan SIPP Jembatan Cepat, dan Nasirudin (Kelurahan Pagadungan) dengan Gerakan 2000 Rupiah”, jelasnya.

Nasirudin, penerima penghargaan untuk inovasi “Gerakan 2000 Rupiah” menjelaskan, gagasannya muncul ketika melihat kondisi ekonomi warga sekitar yang masih kurang baik,

“Alasan saya membuat gerakan itu karena, pertama banyak warga yang berhutang kepada rentenir atau kosipa, kedua kepedulian masyarakat yang kurang, ketiga masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan.”, ungkapnya.

Nasirudin memaparkan, gerakan itu dilaksanakan dengan cara mengumpulkan sadaqah dari warga sebesar Rp2.000 per bulan per kepala keluarga.

“Setelah terkumpul dari warga, kita bentuk lembaga unit infaq dan sadaqah yang ditandatangani Ketua Baznas Kabupaten Pandeglang. Kita realisasikan per minggu dengan Jumat Berbagi. Tiap bulan kita berikan bantuan permodalan dan tiap tahun kita berikan santunan untuk para yatim, guru ngaji, dan kaum dhuafa,” tutupnya. (Hms/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan