CILEGON (SBN) — Aksi demonstrasi Front Mahasiswa Kota Cilegon di depan Kantor Wali Kota, Kamis (20 Februari 2020), diwarnai ricuh. Kericuhan dipicu kekesalan massa aksi yang tak kunjung ditemui Wali Kota Cilegon sehingga sebagian massa aksi membakar keranda berisi ban.
Pembakaran keranda berisi ban itu memicu bentrokan kecil antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berusaha memadamkan api. Setelah bentrokan kecil itu reda, 2 perserta aksi sempat dibawa ke Mapolres karena dianggap menjadi provokator. Namun, selang beberapa menit, 3 orang itu sudah dikeluarkan.
“Dari Jam 2 kami berkoar-koar menunggu orang nomer satu di Kota Cilegon untuk datang dan duduk bersama dengan mahasiswa yang hendak menyampaikan aspirasi dengan beberapa tuntutan. Sampai waktu menunjukan 16.00 WIB belum juga hadir. Makanya kita terpaksa bakar ban, setelah itu mungkin ada hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi,” ujar Sabawi, ketua kordinator aksi.
Lebih lanjut Sabawi menyampaikan, para mahasiswa sebagai pelaksana kontrol sosial (agent of social control) merasa kecewa dengan tidak hadirnya orang nomer satu di Kota Cilegon meski mereka tahu Wali Kota sedang tidak berada di tempat.
“Informasi dari dalam memang Pak Wali Kota tidak ada, padahal kita sudah melayangkan surat 3×24 jam otomatis dari pihak kepolisian sudah menginformasikan pada pihak pemerintah kota Cilegon, tapi saat ini Pak Wali tidak ada di tempat,” tandasnya.
Front Mahasiswa Kota Cilegon yang berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Cilegon, Kamis (20 Februari 2020), itu menuntut Pemerintah Kota Cilegon untuk menyelesaikan persoalan-persoalan fundamental, seperti tingginya angka pengangguran, banjir tahunan, pengentasan kemiskinan, dan kesehatan.
8 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Kota Cilegon adalah HMI, GMNI, PMII, IMC, GEMA Al-Khairiyah, DEMA STIT Al-Khairiyah, BEM STIKOM Al-Khairiyah, dan Himpunan Mahasiswa Akfat Kota Cilegon. Poin-poin yang mereka tuntutkan kepada Perintah Kota Cilegon untuk diselesaikan adalah berikut ini.
(Wawan/Atm)
Tidak ada komentar