Meski Tengah Merebak Korona, Mahasiswa Pandeglang Tetap Berdemo

Joe
1 Apr 2020 21:27
2 menit membaca

PANDEGLANG (SBN) — Puluhan mahasiswa Pandeglang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB) tetap menggelar aksi unjuk rasa di Hari Jadi Kabupaten Pandeglang ke-146, Rabu (1 April 2020), meskipun saat ini sedang merebak wabah virus korona.

Entis Soemantri, salah seorang orator, mengatakan peringatan Hari Jadi Kabupaten Pandeglang yang ke-146 ini merupakan momentum yang tepat untuk meninjau ulang kondisi Kabupaten Pandeglang sekarang.

“Apakah sudah mengalami kemajuan atau kemunduran. Faktanya, masih banyak terlihat permasalahan dan kemelut persoalan, khususnya masih banyaknya warga Pandeglang yang hidup dalam kemiskinan,” ujar Entis.

Entis melanjutkan, berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang mencapai 9,61% (116.155 Jiwa). Ini merupakan angka kemiskinan tertinggi se-Provinsi Banten.

Mukhlas, Koordinator Aksi tersebut, menambahkan bahwa seluruh permasalahan yang ada di Kabupaten Pandeglang sangat kompleks. Selain persoalan kemiskinan, juga ada persoalan buruknya infrastruktur serta dugaan praktek korupsi anggaran pendidikan, bahkan budaya KKN.

“Kami menuntut Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera menuntaskan masalah kemiskinan dan pengangguran, segera melakukan pemerataan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, dan mencopot pejabat ASN yang menyalahgunakan wewenang dan jabatan,” tegasnya.

Mukhlas juga mendesak legislatif dan eksekutif untuk tegas dalam mengawasi eksekutif Kabupaten Pandeglang serta mengajak untuk menolak Omnibus Law (RUU Cipta Kerja).

“Kami juga Menuntut KPU dan Bawaslu Kabupaten Pandeglang sebagai penyelenggara Pemilu untuk bersikap netral, jujur, adil dan transparan,” pungkasnya.

Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa ini hanya berlangsung sekitar 10 menit karena dibubarkan aparat kepolisian setempat. (Ridwan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan