HMB Jakarta Desak Pemprov Banten Transparan Terkait Pinjaman dari Bank Bjb

Ramzy
7 Mei 2020 12:38
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi Banten transparansi dana penanganan Covid-19 di Banten, terkait hasil pengajuan pinjaman ke Bank Bjb sebesar Rp800 miliar.

Pinjaman ke bank milik Jawa Barat tersebut disampaikan melalui surat bernomor 980/934-BPKAD/2020 yang diajukan kepada DPRD Banten tertanggal pada 29 April 2020.

Rizki Irwansyah Ketua Umum HMB Jakarta menilai meskipun pengadaannya dalam keadaan darurat, prinsip transparansi dan akuntabilitas harus tetap dijunjung tinggi oleh setiap kepala daerah untuk menghindari praktik penyalahgunaan dana dan berbagai faktor kepentingan lainnya.

“Untuk menutupi praktik korupsi dan berbagai kepentingan lainnya dalam pengunaan dana pandemi, dalam keadaan darurat apapun yang terjadi akibat Covid-19 tidak ada alasan bagi Pemerintah Daerah untuk tidak transparan dalam pengelolaannya,” ucap Riski saat dikonfirmasi pada Kamis, 7 Mei 2020.

Rizki mengatakan, transparansi pengelolaan dana merupakan bagian dari bentuk komitmen yang jelas pemerintah daerah mengenai dana penanganan wabah Covid-19 untuk kebutuhan masyarakat, sehingga dapat menjadi serum bagi masyarakat ditengah kepanikan akibat wabah pandemi.

“Harusnya pemerintah daerah bisa memberikan informasi yang lebih jelas, akurat, soal apa saja yang sudah dilakukan pemerintah daerah dalam melakukan penanganan Covid-19 di Banten, kebutuhan apa saja yang diperlukan pemerintah daerah dalam menghadapi Covid-19, dan berapa persen anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pandemi ini sehingga masyarakat bisa tenang menghadapi wabah pandemi,” jelasnya.

Menurutnya, transparansi pengelolaan dana penanganan Covid-19 di Banten masih menjadi pertanyaan besar bagi seluruh kalangan masyarakat, hal itu tentu akan menimbulkan banyak spekulasi yang beredar. Sehingga penting untuk pemerintah daerah menjawabnya.

“Padahal informasi itu penting karena pengelolaan dana penanganan Covid-19 ini akan berpengaruh pada berapa banyak nyawa yang dapat diselamatkan,” tandasnya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan