Pabrik Kosmetik di Tangerang Diserbu Ribuan Pencaker, Aturan PSBB Diabaikan

Ramzy
2 Jun 2020 11:50
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Nekat membuka lowongan pekerjaan di tengah pandemi Covid-19, PT Absolute Service yang berlokasi di Jalan Raya Industri I, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, diserbu ribuan pelamar. Senin, 1 Juni 2020.

Berdasarkan pantauan, para pelamar yang datang membanjiri pabrik kosmetik tersebut berasal dari berbagai daerah seperti dari Cilegon, Serang, hingga Pandeglang.

Membludaknya jumlah pelamar itu menimbulkan kerumunan di sepanjang jalan Industri IV Pasar Kemis. Aturan dalam PSBB pun terkesan diabaikan bahkan tak sedikit para pelamar yang tidak menggunakan masker.

Saat dikonfirmasi, perwakilan manajemen PT Absolute Service, Agus Susanto mengaku tak mengira jika jumlah pelamar yang datang jumlahnya mencapai ribuan. Padahal, sambung dia, perusahaan hanya membuka lowongan untuk 350 pekerja saja.

Ia melanjutkan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 akhirnya pihak perusahaan membubarkan paksa para pelamar yang datang dan menyarankan mereka untuk melamar secara online melalui email perusahaan.

“Akhirnya tadi kita pecah, kita bubarkan untuk yang datang melamar hari ini kita batasi cukup 100 orang saja,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pelamar dari daerah Cilegon, Banten, Indra mengaku mengetahui informasi adanya lowongan pekerjaan di pabrik kosmetik tersebut dari media sosial.

Awalnya ia merasa takut untuk datang langsung ke perusahaan di tengah wabah Corona ini, namun karena ia mendapat informasi jika proses perekrutan calon karyawan dibuka secara offline, ia memberanikan diri untuk datang langsung ke lokasi pabrik.

“Tapi pas datang langsung dibubarkan tidak sesuai ekspektasi,” ujarnya

Sementara itu, Surahman (32) warga Pasar Kemis, juga mengaku kaget dengan adanya aktifitas lowongan pekerjaan yang dibanjiri oleh ribuan pelamar tersebut.

Menurut dia, harusnya pihak perusahaan dari awal bisa mengantisipasi membludaknya jumlah pelamar yang datang minimal dengan anjuran untuk memakai masker.

“Tadi pagi parah mas, ribuan yang datang. Infonya pihak perusahaan baru mau membubarkan setelah ada warga yang komplen,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan