PT CMT Diprotes Warga Curug Rotan karena Tidak Merekrut Warga Setempat

Joe
4 Jul 2020 16:03
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Kehadiran  PT CMT (Cahaya Mulya Tehnik) di Lingkungan Curug Rotan, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Cibeber diprotes warga setempat karena dianggap tidak membawa dampak positif bagi warga sekitar, khususnya soal rekrutmen tenaga kerja.

Protes warga berujung mediasi di kelurahan setempat, yakni Kelurahan Karang asem, Kecamatan Cibeber, dan ditengahi oleh Sekretaris Kelurahan Karang Asem, Perwakilan Polres, Kapolsek Cibeber, Babinsa, dan para pihak terkait.

Usai Mediasi, pimpinan perusahaan Cahaya Mulya Tehnik, Faturohman, yang juga Ketua Kadin Paradigma mengatakan, ke depan pihaknya akan mengakomodasi soal tenaga kerja lokal. Namun, ia juga menyampaikan bahwa tenaga kerja yang sudah ada tidak harus diubah dan diganggu sesuai keinginan warga karena perusahaan juga memiliki aturan.

“Yang penting sama-sama enak. Cuman harus difahami, namanya perusahaan itu kan ada aturan, yang penting kita komit,” kata Faturohman, Jumat (3 Juli 2020).

Hasil keputusan mediasi antara warga dan pihak PT CMT muncul kesepakatan bahwa ke depannya perusahaan tersebut akan memprioritaskan tenaga kerja dari warga sekitar. Namun, untuk tiga bulan ke depan perusahaan tersebut belum ada aktivitas.

Aktivitas PT CMT di Lingkungan Curug adalah stockpile (tempat penyimpanan material) dan alat berat. Faturohman mengatakan bahwa perizinan usaha tersebut sebagian sudah ada dan sebagian lainnya sedang diurus.

Faturohman juga mengatakan, penyebab timbulnya gejolak pada warga sekitar adalah tidak tersosialisasinya keberadaan bangunan sehingga muncul persepri bahwa bangunan untuk stockpile tersebut akan dijadikan pabrik.

Sekretaris Kelurahan Karang Asem Hilman Setiaji mengapresiasi sikap warga dan niatan baik PT CMT untuk rencana rekrutmen tenaga kerja yang sudah disepakati.

“Tadi disampaikan Pak Faturohman terkait rekrutmen security dan mengiyakan ada kekurangpasan yang terjadi saat rekrutmen di area itu,” katanya.

Hilman menambahkan, sebetulnya pihaknya sudah mengetahui adanya komitmen bersama antara warga dan perusahaan, namun karena adanya miskomunikasi,  Hilman meminta agar PT CMT untuk sedini mungkin melaksanakan komitmen.

“Tadi ada kesepakatan kembali untuk menjalankan 6 poin tuntutan warga yang telah ditandatangani di Polsek Cibeber dan ke depan jembatan antara warga dan pihak perusahaan adalah kelurahan,” tutup Hilman.

Adji, perwakilan warga setempat,  menambahkan bahwa selain kesepakatan soal rekrutmen tenaga kerja, pihak perusahaan juga wajib memberikan CSR-nya dan wajib memperhatikan dampak lingkungan terhadap warga Curug Rotan.

“Karena memang hari ini  posisinya sudah penuh dan tidak bisa merekrut kembali, maka berikunya akan memposisikan sepenuhnya untuk masyarakat Curug Rotan,” tutup Adji. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan