Soal Proyek Geothermal, Aktivis LH Banten Sebut Pola Pembangunan WH tak Berwawasan Lingkungan

Ramzy
5 Sep 2019 03:53
2 menit membaca

Dadi Hartadi (foto: Facebook Sadi Haryadi)

SERANG (SBN)-, Aktivis lingkungan hidup Banten Dadi Hartadi mengkritik keras pola pembangunan Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim.

Menurutnya, WH menjalankan roda pembangunan di Provinsi Banten tidak beorientasi pada pembangunan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan.

Pernyataan itu disampaikan Dadi saat dimintai tanggapan soal penolakan warga Padarincang terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) Geothermal di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

“Namun (pembangunan-red) lebih menitikberatkan pada menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan melakukan pembangunan industrialisasi ekstraktif yang berdampak pada kerusakan lingkungan,” kata Dadi, Rabu (4/9/19).

Dadi mengkritik keras sikap WH yang dianggapnya ngotot melanjutkan proyek geothermal. Menurutnya, WH seharusnya memiliki wawasan lingkungan dan memberikan perlindungan kepada rakyatnya.

WH, kata Dadi, mestinya mengambil kebijakan untuk mengevaluasi kegiatan eksploitasi geothermal di Padarincang dan mengkoordinasikannya dengan pemerintah pusat. Kemudian, kata dia, menyampaikan bahwa program strategis itu mendapat penolakan rakyat.

“Karena memberi dampak ekologis yang akan mengancam keberlanjutan hidup masyarakat Padarincang dan sekitarnya,” ujar dia.

“Bukan malah ber-statement ngotot tetap dilanjutkan tanpa melakukan kajian-kajian strtegis,” sambung Dadi.

Dadi menyebut, WH memberi perintah untuk melanjutkan proyek geothermal tanpa mengerti dampak ekologis yang akan terjadi dari kegiatan mengeksploitasi panas bumi.

Padahal, kata dia, Provinsi Banten merupakan provinsi rawan bencana yang harus mendapatkan perhatian serius.

“Pembangunan yang dapat mengubah bentang alam dan memberi dampak ekologis, lebih baik dievaluasi dan dipikirkan ulang,” tandasnya. (Don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan