Dukung Fakultas Kedokteran dan Pencegahan Stunting, Gubernur Banten Serius Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Joe
2 Okt 2019 08:56
2 menit membaca

Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau lokasi pembangunan Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten

Serang (SBN) — Peningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas menjadi salah satu misi Provinsi Banten era Gubernur Wahidin Halim. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Banten mendukung berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Tirtayasa.

Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten telah memberikan hibah secara bertahap sebesar Rp100 miliar untuk pembangunannya. Pada tahun akademik 2019/2020 ini, Fakultas Kedokteran Untirta sudah mulai menerima mahasiswa baru.

Selain mendukung terwujudnya Fakultas Kedokteran Untirta, Pemprov Banten juga mendorong pemerataan layanan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan KIS (Kartu Indonesia Sehat) masyarakat Banten.

Hingga triwulan III 2019, cakupan UHC (Universal Health Coverage) mencapai 94,48 persen. Total peserta JKN dan KIS di Provinsi Banten mencapai 10.130.772 jiwa. Sebanyak 706.169 jiwa, premi atau iuran bulanan kepersertaannya dibiayai melalui APBD Provinsi Banten.

Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan bahwa peningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas adalah salah satu misi Provinsi Banten era kepemimpinannya.

Pemprov Banten mengintegrasikan Program Kesehatan Gratis Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan begitu, masyarakat Banten yang belum terkover BPJS Kesehatan dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibiayai Pemprov Banten.

Salah satu layanan kesehatan yang diprioritaskan adalah pelayanan untuk mencegah stunting (kondisi tinggi badan anak lebih rendah daripada standar usianya, pengerdilan). Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Banten nomor: 2 tahun 2018 tentang pencegahan stunting dan eliminasi tuberkolosis. Di Provinsi Banten, populasi balita bertubuh pendek karena stunting pada 2018 menurun menjadi 26.60% dibandingkan 2017, yaitu 29.60%.

“Saya tidak ingin ada masyarakat Banten yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas. Bidang kesehatan ini adalah prioritas di masa kepemimpinan kami,” ujar Wahidin Halim. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan