Penderita Tuberculosis, Temukan dan Obati Sampai Sembuh

Joe
2 Okt 2019 12:22
2 menit membaca

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2T) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi menjelaskan program TOSS TBC, Selasa (2/10/19).

Tangerang (SBN) — Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penderita TBC (tuberculosis) terbanyak di dunia. Untuk menekan jumlah penderita TBC tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan gerakan TOSS TBC (Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh).

“Di Kabupaten Tangerang, kita diberi target untuk menemukan penderita TBC sebanyak 12.000 orang di tahun 2019 ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2T) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Selasa (2/10/19).

Untuk menemukan penderita TBC ini, kata Hendra, tidak cukup dengan mengandalkan data dari puskesmas saja. Karena itu, Dinkes Kabupaten Tangerang telah bekerjasama dengan pihak rumah sakit maupun klinik swasta.

Data terakhir, lanjut Hendra, di akhir bulan September 2019 ini sudah berhasil ditemukan sebanyak 9 ribu penderita TBC. Data ini adalah jumlah gabungan dari klinik, puskesmas, dan rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.

“Semakin banyak ditemukan dan langsung diobati, maka penularannya akan semakin berkurang,” tambah Hendra.

Ia pun mengimbau, jika ada seorang penderita TBC di satu rumah, maka semua orang yang tinggal serumah dan tetangga terdekat hendaknya segera melakukan pemeriksaan dahak di Puskesmas, meskipun mereka dalam kondisi sehat. Apalagi jika mereka sakit.

“Hal ini agar penderita baru segera terdeteksi dan sedini mungkin segera diobati,” tuturnya.

Menurutnya, virus TBC ini dapat menular ke setiap orang melalui obrolan. Oleh karena itu, penderita harus ditemukan dan diberi pengobatan secara baik sampai tuntas.

“Di masyarakat, biasanya ada diskriminasi terhadap penderita TBC. Padahal hal itu tidak perlu. Dengan meminum obat selama dua minggu secara rutin, penyakit TBC akan sembuh dan virusnya tidak akan menular lagi,” tegasnya.

Salah satu ciri penderita TCB adalah batuk-batuk yang tidak sembuh selama dua minggu. Jika itu terjadi, hendaknya secepatnya melakukan pemeriksaan dahak di Puskesmas atau rumah sakit, tutup Hendra. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan