K.H. Mas Abdurrahman Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Ramzy
28 Nov 2019 18:09
3 menit membaca

Seminar Usulan Pahlawan Nasional di Pendopo Pemkab Pandeglang, Kamis (28-11-2019)

PANDEGLANG (SBN) — Pengurus Besar Mahtla’ul Anwar (PBMA) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang menggelar Seminar Usulan Pahlawan Nasional di Pendopo Pemkab Pandeglang, Kamis (28-11-2019). Usai seminar dilakukan penandatanganan pernyataan sikap peserta seminar yang mendukung agar pendiri MA (Mahtla’ul Anwar), K.H. Mas Abdurrahman, ditetapkan sebagai pahawan nasional.

Penandatangan pernyataan sikap ini diwakili sembilan tokoh dengan beragam latar belakang, yakni Kepala Kemenag Pandeglang Endang, wartawan senior Kantor Berita Antara Dr. Aat Surya Syafaat, Ketua MUI Pandeglang K.H.Hamdi Ma’ani, Ketua Majelis Amanah PBMA K.H. Irsyad Djuwaeli, Ketua Perguruan Ahlussunah Waljamaah Menes Eneng Latifah, Peneliti pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Dr. Huriyudin, dosen Unma sekaligus Camat Panimbang Suaedi Kurdiatna, BAJPH Kemeneag Pusat Muhamad Zen, dan Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ya’mal Tangerang Dr. Maddais.

Ketua Panitia Seminar Aat Surya Syafaat mengatakan, seminar ini merupakan salah satu rangkaian dari proses menjadikan K.H. Mas Aburrahman sebagai pahlawan nasional. “Kami mengucapkan terimakasih karena warga MA di Banten umumnya dan Pemkab Pandeglang solid mendukung penetapan pendiri MA jadi pahlawan nasional,” kata Aat yang juga penasehat Forum Akademisi Indonesia (FAI) serta Humas PBMA ini.

Aat mengatakan, usulan penetapan pendiri MA menjadi pahlawan nasional sudah tepat dan dilakukan bertahap sesuai ketentuan dengan memperhitungkan kontribusi luar biasa K.H. Mas Abdurrahman terhadap pendidikan, baik di Provinsi Banten maupun di berbagai daerah di Indonesia.

“Peran K.H. Mas Abdurrahman mendorong kemerdekaan RI dan menjaga keutuhan NKRI juga nyata. Begitu juga kepedulian sosialnya yang luar biasa tinggi terhadap pemberdayaan masayarakat lemah,” kata Aat.

Dalam seminar yang dihadiri ratusan guru, mahasiswa, pelajar, dan kader MA Pandeglang dan Banten itu, Ketua umum PB MA K.H. Ahmad Sadeli Karim mengatakan bangga dengan kiprah MA.

“Alhamdulillah, belum lama ini MA mendapat Penghargaan Kategori Khusus Bakti Sepanjang Masa. Ini bisa jadi penguat bagi proses pengusulan K.H. Mas Abdurrahman jadi pahlawan nasional. Penetapan K.H. Mas Abudrrahman jadi pahlawan nasional akan membuat Pandeglang  makin terkenal,” pungkasnya.

Salah seorang pembicara dalam seminar tersebut, Kasubdit Gelar Kepahlawanan Nasional Kemensos Dr. Afni, meminta agar proses pengajuan pendiri MA jadi pahlawan nasional diperhatikan.

“Pemerintah  tidak ingin salah memberi gelar pahlawan. Namun, melihat kiprah pendiri MA, secara pribadi saya menilai layak. Meskipun demikian, prosesnya harus ditempuh,” kata Afni.

Menurutnya, ada tiga tahap yang harus dilalui, yakni seleksi administrasi yang meliputi 17 persyaratan, seleksi penetlitian data oleh tim pusat, serta seleksi dewan tanda jasa dan kehormatan.

“Untuk tahun 2019, dari Banten ada dua nama diajukan jadi pahlawan nasional. Dua-duanya lolos penelitian.” tegasnya.

Sesorang yang akan diajukan jadi pahlawan nasional, lanjut Afni, harus memiliki integritas, berjasa terhadap bangsa dan negara, setia dan tidak permah dijatuhi hukuman, pernah memimpin perjuangan dan tidak pernah menyerah serta  pernah melahirkan gagasan.

“Karyanya banyak serta memiliki konsistensi yang tinggi. Semua syarat ini harus bisa dibuktikan dengan otentik,” pungkasnya.

Pembicara lainnya, Mufti Ali, sejarawan di UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, mendukung upaya PBMA mendorong pemerintah pusat menetapkan pendiri MA menjadi pahlawan nasional.

“Kiprah K.H. Mas Abdurrahman dalam pendidikan umat dan ikut merebut serta menjaga keutuhan NKRI tercatat dalam sejarah. Warisannya juga ada sampai sekarang berupa lembaga pendidikan yang tersebar luas di Indonesia.” (Red/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan