Deklarasi Politik, Ratu Ati: Politik adalah Jalan Pengabdian

Joe
10 Agu 2020 11:01
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — DPD Partai Golkar Kota Cilegon bersama tiga Partai pendukung, yakni Gerindra, PPP, dan PKB mendeklarasikan Ratu Ati Marliati bersama Sokhidin menjadi bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon periode 2021-2025 di salah satu Hotel di Kota Cilegon, Minggu (9 Agustus 2020).

Deklarasi ini merupakan deklarasi pertama yang di lakukan oleh Bapaslon dari Jalur Partai Politik, Sontak saja dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru (new normal) ribuan pendukung dan jaringan relawan membeludak.

Berlatar belakang seorang birokrat, Ratu Ati Marliati mengatakan, keputusan maju sebagai calon Wali Kota Cilegon bukan merupakan proses yang mudah, tetapi telah melalui proses perenungan yang panjang. Perenungan sukses Cilegon yang tidak boleh henti, keputusan melepaskan latar belakang birokrat menuju jalan politik merupakan hal yang berdasar pada kepasrahan dirinya kepada Sang Khalik.

“Saya sangat memahami, proses ini adalah sebagai jalan takdir yang harus saya tempuh, panggilan yang harus saya tunaikan, sehingga masa lalu bukan untuk dilupakan,” katanya.

Menurutnya, politik bukanlah soal berebut tempat, tetapi berlomba untuk memberikan manfaat, memberi tanpa henti, meski difitnah sana-sini dicap sebagai Dinasti Korupsi. Namun, tekadnya bersama Sokhidin tidak akan pernah mati, selalu positif dan selalu memberi kontribusi

“Ini bukanlah soal kekuasaan, namun politik adalah sebuah jalan pengabdian yang membawa kebermanfaatan yang lebih luas serta nyata guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Perjuangan politik, menurut Ati, merupakan proses sakral yang menghargai sebuah proses, bukan politik instan recehan yang hanya menebar caci maki serta cara-cara intimidasi yang justru mengkhianati demokrasi. Sehingga, kata dia, jangan sampai politik yang dibangun adalah politik pragmatis yang hanya mengedepankan proses jual-beli, harus berani beradu ide dalam politik berbasis program, bukan tembakan dan ketokan pintu di kala fajar.

“Saya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam politik program mati, yakni politik yang mengedepankan program-program prorakyat demi terwujudnya semua kesejahteraan, jauh dari kata politik uang, politik fitnah atau politik yang mengkriminalisasi. Saya tekankan itu,” tutupnya. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan