Irna Ajak Masyarakat Pilah Sampah Agar Bernilai Ekonomis

Ramzy
18 Des 2019 19:55
2 menit membaca

PANDEGLANG (SBN) — Pemkab Pandeglang, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), meluncurkan Gerakan Pilah Sampah dari Rumah tingkat Kabupaten Pandeglang di Pelelangan Ikan (TPI) Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Rabu (18/12/2019).

Dalam kesempatan itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengajak masyarakat untuk memilah sampah sehingga bernilai ekonomis.

“Sampah akan menjadi suatu permasalahan besar bagi kita jika tidak bisa mengelolanya. Akan tetapi sebaliknya, jika dikelola dengan baik, sampah tersebut justru akan bernilai ekonomis bagi masyarakat, ” ujar Irna saat pencanangan gerakan pilah sampah dari rumah yang merupakan program nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Irna mengatakan, dengan membudayakan pemilahan sampah organik dan anorganik, maka akan mempermudah pengelolaan sampah.

“Kalau sampah sudah terpilah, maka akan mudah untuk pengelolaannya. Dan ini harus dilakukan sejak dari rumah tangga. Bila sudah terkelompokkan, maka akan mudah dan cepat membuat sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai,” tuturnya.

Ia menambahkan, sebagai upaya mendukung gerakan pilah sampah dari rumah, Pemkab Pandeglang akan mendorong dan memastikan pendirian Bank Sampah di setiap kelurahan/desa.

“Agar sampah non organik dari rumah tangga menjadi bernilai ekonomis, perlu dikelola oleh Bank Sampah,” terang Irna

Dalam kegiatan gerakan pilah sampah tersebut, Irna memberikan bantuan dan penghargaan kepada para pegiat sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang Tati Suwagiharti mengatakan, pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari Pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat.

Pengelolaan sampah perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di tingkat rumah tangga. Gerakan 3R (reduce, reuse, dan recycle) dan memilah sampah organik dan non-organik sendiri bukanlah hal baru. Namun, masih perlu pemahaman masyarakat tentang pemilahan sampah yang baik.

“Tren persentase komposisi sampah per 2018 menunjukkan paling besar, sekitar 57 persen, sampah berasal dari sisa makanan dan organik, kemudian 15 persen bersumber dari plastik, 10 persen kertas logam, dan sisanya adalah sampah anorganik lain-lain,” kata Tati.

Masih kata Tati, Pemkab Pandeglang, melalui gerakan pemilahan sampah yang dimulai dari rumah, menetapkan target pengurangan sampah dan sejenisnya hingga sebesar 30 persen.

“Untuk penanganan sampah sisanya yang 70 persen, pembuangan sampah dari tingkat rumah tangga hingga tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menjadi program pemerintah 2019-2025,” pungkasnya. (Rls/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan