Dinkes Provinsi Banten Tebar Posko di Kabupaten/Kota Terdampak Banjir

Ramzy
2 Jan 2020 09:18
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Intensitas hujan yang tinggi pada awal tahun 2020 ini menyebabkan beberapa wilayah di Banten terendam banjir. Gubernur Banten Wahidin Halim langsung menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menangani mereka yang terdampak bencana tersebut.

“Saya sudah instruksikan, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), maupun Dinas Kesehatan Provinsi Banten sejak pagi tadi langsung menuju ke beberapa lokasi bencana Banjir,” ucap Wahidin saat meninjau lokasi banjir di Ciledug Indah, Kota Tangerang, Rabu (1 Januari 2020).

Satgas BPBD Provinsi Banten, sambungnya, juga telah disiagakan. Selain untuk membantu BPBD setiap kabupaten/kota, juga untuk memonitor musibah banjir agar dapat terantisipasi dengan cepat.

“Saya juga memerintahkan dinas-dinas teknis terkait agar semua informasi di lapangan dapat dikumpulkan dengan segera mengingat hujan dengan intensitas tinggi banyak mengakibatkan banjir bandang, longsor, dan meluapnya beberapa sungai, juga memutus berbagai akses jalan agar masyarakat dapat segera mendapatkan bantuan serta informasi secara jelas,” ucapnya.

Dengan demikian, imbuhnya, dapat segera dilakukan langkah-langkah sesegera mungkin, terutama yang berkaitan dengan akses jalan, jembatan, penyediaan air bersih, dann dapur umum.

“Respons kesehatan dampak banjir yang telah siaga di Provinsi Banten untuk Kota Cilegon berada di Wilayah terdampak PKM Pulomerak, PKM Jombang, dan PKM Cilegon. Pada 7 desa yang terdampak, telah disiapkan posko kesehatan di 3 lokasi, dengan rata-rata hasil pemeriksaan kesehatan di posko adalah penyakit diare, flu, batuk, dan gangguan kulit. Dinkes Provinsi Banten telah menyediakan obat-obatan, sanitarian kit, PMT, serta sepatu bot,” ujarnya.

Di Kabupaten Lebak, Dinkes Provinsi Banten menyiapkan 1 posko kesehatan utama dan 5 posko kesehatan tambahan di lima titik: Leuwi Sema, Cikondang, Nanggerang, Nunggu, dan Kp. Bujal.

“Hal tersebut juga untuk membantu Dinkes Kabupaten Lebak di lokasi pengungsian yg ada di GOR Desa Banjaririgasi di mana sampai saat ini terdapat 269 pengungsi dan langsung diberikan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya. (Hendra/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan