Kepala Puskesmas Ciwandan: Pasien yang Masuk RS Kurnia Tidak Terdiagnosis DBD

Ramzy
16 Jan 2020 14:26
1 menit membaca

CILEGON (SBN) — Dinas Kesehatan Kota Cilegon, melalui Puskesmas Ciwandan, melakukan sosialisasi penanganan dan penanggulangan penyebaran virus DBD yang diduga menyerang 12 warga Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan. Penyuluhan dilakukan di kediaman salah seorang RT setempat.

Menurut Kepala Puskesmas Ciwandan dr. Lendy, pihaknya merespon informasi tentang banyaknya warga yang diduga terjangkit virus DBD.  Langkah yang dilakukan adalah mengkroscek data terlebih dulu, kemudian memastikan nama-nama tersebut masuk ke wilayah kerja atau tidak.

Pihaknya juga perlu memastikan diagnosis penyakitnya sekaligus memastikan kebenaran  informasi tentang meninggalnya salah seorang warga saat dipindahkan dari salah satu  klinik di Anyer menuju Puskesmas Anyer.

“Untuk salah seorang warga yang meninggal, kita sudah mengkonfirmasi itu dan nama-nama pasien yang dilarikan ke RS Kurnia yang sudah di data tadi itu, menurut RS Kurnia, tidak terdiagnosa DBD,” ujar dr. Lendy kepada Suarabantennews.com, Kamis (16/01/20), di sela penyuluhan.

Sementara itu, ketua RT 18/05 Syaefullah meragukan pernyataan Kepala Puskesmas Ciwandan. Menurut Syaefullah,  kasus ini terkesan ditutup-tutupi, bahkan penanganannya kurang standar, seperti tidak ada anggarannya.

“Kalau warga, sih, semua ngomong DBD, tapi pihak puskesmas, sih, katanya bukan,” tutup Syaefullah. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan