Kabar Munculnya Potensi Calon Boneka, 2 Bacalon Wali Kota Cilegon Pastikan Independensinya

Joe
26 Jan 2020 15:36
3 menit membaca

CILEGON (SBN) — Dugaan munculnya calon boneka pada perhelatan Pilkada Kota Cilegon 2020 yang disuarakan salah satu elemen mahasiswa Kota Cilegon mendapat tanggapan dari 2 bacalon wali kota Cilegon, Malim Hander Joni dan Lukman Harun.

Menurut M.H. Joni, bacalon Wali Kota Cilegon dari jalur independen, dugaan adanya calon boneka tersebut tidak benar karena hal itu belum bisa dibuktikan. Ada kesan calon boneka itu ditujukan kepadanya.

“Anggapan itu tidak benar. Kenapa ada anggapan seperti itu, itu dulu yang terpenting. Dan dari mana sumbernya?” ujar Joni melalui saluran teleponnya, Sabtu (25 Januari 2020).

Joni melanjutkan, anggapan itu akan menimbulkan citra negatif terhadap pihaknya pada kontestasi mendatang. Meski demikian, suara tersebut harus dilihat dari sisi mana terlebih dahulu, apakah sengaja dilempar agar masyarakat tidak memilihnya atau merupakan bentuk kekhawatiran lawan saja yang menganggap ia sebagai pihak petahana.

“Ada dua kemungkinan, bisa jadi itu memang sengaja di buat  untuk menggagalkan atau memang pendapat itu apa adanya sehingga perlu diklarifikasi,” tandas Joni.

Begitupun dengan K.H. Lukman Harun menolak dugaan itu. Melalui tim pemenangannya, Ali Fahmi, ia menegaskan bahwa kesiapan untuk maju pada pilkada ini bukan sebagai calon boneka atau pesanan dari salah satu pihak, melainkan bentuk keseriusan atas  dukungan para ulama dan masyarakat, terutama dalam posisinya sebagai seorang Kiyai pendiri pondok pesantren Al-Furqon, Citangkil, Cilegon.

“Respon para ulama dan masyarakat, alhamdulillah, semua mendukung. Kewajiban untuk tampil sebagai calon pemimpin  perubahan, beliau sudah lakukan. Perkara urusan memilih, masyarakat menghendaki pemimpin seperti apa, itu kita kembalikan kepada masyarakat,” tutur Fahmi.

Hingga saat ini lanjut, Fahmi, suara dukungan dari masyarakat sudah hampir mencapai batas minimal yang dibutuhkan. Dia yakin, hasil input data sebagai bentuk dukungan akan melebihi jumlah yang diprediksinya.

“Yang jelas, beliau sudah siap lahir batin dan saya pastikan beliau bukan calon boneka seperti isu yang tengah berkembang. Prediksi saya, dukungan suara untuk beliau jauh melebihi yang saya perkirakan,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Rizki Putra Sandika menegaskan, alasan adanya potensi dugaan calon “boneka” itu, di antaranya, karena belum terlihat animo masyarakat yang mendukung salah satu calon dan sepinya gagasan serta konsep perubahan dari bacalon itu sendiri.

Meski demikian, kata Rizki, jika kondisi ini bener-bener objektif, justru kondisi ini akan menjadi baik. Berarti terjadi penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.

“Memang yang kita harapkan adalah perubahan. Akan tetapi, sosok-sosok perubahan ini konsepnya belum kita ketahui. Meskipun yang disampaikan dan yang diaplikasikan itu nantinya belum tentu jadi jaminan, tapi minimal soal konsep kita tahu,” ujar Rizki di sela acara pelantikan HMI di aula DPRD Cilegon.

Rizki melanjutkan, setidaknya, bentuk keseriusan bacalon wali kota Cilegon itu mampu menyampaikan gagasan atau konsep kepada para mahasiswa. Bukan hanya kepada IMC, melainkan juga kepada  mahasiswa lain, seperti BEM, Cipayung Plus, HMI,  dan lainnya, agar paham apa dan bagaimana konsepnya.

“Jika misalkan yang kita ajak berinteraksi saja enggan, bagaimana punya itikad baik untuk bicara perubahan? Dengan kita dan temen-temen mahasiswa saja enggan bertemu,” ujar Rizki.

Rizki berharap, bukan hanya calon independen saja, melainkan calon dari partai pun harus benar-benar konkrit dalam  mengusung perubahan. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan