Gara-gara Ini, Anak Ancam Bunuh Ibu di Jayanti

Ramzy
26 Mar 2020 13:39
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — warga Kampung Kalapa RT 05/ RW 02, Desa Pangkat, Kecamatan Jayanti Rachmattullah anak kandung Embay yang mengancam akan membunuh ibunya karena tidak diberi uang Rp200 ribu, pada, Selasa 24 Maret 2020.

Embay mengatakan, anaknya Rachmattullah meminta uang kepadanya sebesar Rp200 ribu. Namun Embay hanya memberikan uang sebesar Rp150 ribu saja. Pasalnya, Embay tidak memiliki uang lagi.

Embay menambahkan, saat diberi uang Rp150 ribu, sang anak marah dan tidak mau menerima, lalu pelaku langsung mengamuk dengan menendang ibunya (Embay). Tak hanya menendang, Rachmattullah juga mengancam akan membunuh ibunya dengan dua bilah pisau yang selalu dibawanya.

“Awalnya dia meminta uang kepada saya, udah saya kasih. Mungkin karena merasa kurang, dia mengamuk menendang saya dan mengancam akan membunuh saya, ” kaya Embay, Kamis, 25 Maret 2020.

Embay menambahkan, merasa takut dengan tingkah sang anak, guna meminta perlindungan, Embay langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor Cisoka.

“Saya langsung melapor kepada polisi, soalnya saya takut juga,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Cisoka AKP Akbar Baskoro membenarkan, jika Embay sudah melapor kepada pihaknya, karena merasa terancam oleh anak kandungnya sendiri. Mendengar laporan hal tersebut.

“Jajaran kami langsung meluncur ke lokasi di Kampung Kalapa, Desa Pangkat, Kecamatan Jayanti,” ujarnya, Kamis, 26 Maret 2020.

Sesampainya dilokasi, lanjut Akbar, terlapor menolak untuk diamankan dan melawan para petugas dengan memggunakan pisau. Menurut Akbar, terlapor beberapa kali melawan, sehingga berhasil melarikan diri ke salah satu Minimarket di kampung setempat.

“Akhirnya anggota melakukan pengejaran. Sesampainya di Mini Market, terlapor kembali melawan menggunakan dua bilah pisau, sehingga anggota memberikan tembakan peringatan ke atas,” pungkasnya.

Namun tembakan peringatan tersebut ternyata tidak dihiraukan, akhirnya anggota memberikan pemerikan pelajaran dengan memberi timah panas di bagian betis kanan pelaku.

“Sempat kabur, saat diberi tembakan peringatan tidak dihiraukan. Terpaksa kami memberikan tindakan tegas dikakinya. Karena pelaku dinilai bisa membahayakan orang lain,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan