Kasus Positif Corona Terus Meningkat, Gugus Tugas Kota Tangerang Diminta Lebih Maksimal

Ramzy
7 Apr 2020 13:06
2 menit membaca

KOTA TANGERANG (SBN) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang meminta agar Gugus Tugas penanganan Covid-19 di Kota Tangerang bergerak lebih maksimal khususnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Pasalnya saat ini kasus positif warga yang terjangkin virus korona di Kota Tangerang terus mengalami peningkatan.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibiwo mengatakan gugus tugas penanganan covid-19 harus terus dilaksanakan, khususnya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memberikan pemahaman yang lebih maksimal kepada masyarakat.

“Gugus tugas harus terus bergerak jangan kenal lelah, khususnya Dinkes yang punya infrastruktur sampai Puskesmas jadi harus maksimal dalam sosialisasi seperti, memberikan pemahaman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ataupun yang lainya,” kata Gatot saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa, 7 April 2020.

Selain itu, kata Gatot, gugus tugas juga harus menyampaikan kepada tokoh-tokoh agama di wilayah terkait penyebaran virus yang saat ini mewabah agar mereka lebih memahami.

“Saya berharap justru para dokter di Puskesmas dapat memberikan edukasi kesehatan tentang pola penyebaran covid-19 ini, agar masyarakat lebih waspada, agar tidak timbul kepanikan,” tuturnya.

Untuk itu, ia berharap agar seluruh stakeholder yang ada di Kota Tangerang baik masyarakat, tokoh agama, bahkan para pelaku usaha ikut bekerja sama dalam memutus penyebaran virus covid-19 ini.

“Mari kita bahu-membahu, kita tangani persoalan virus covid-19 ini, dengan bergandengan tangan(bersatu) saya yakin persoalan ini dapat kita lalui dan dapat kita tangani dengan cepat,” pungkas Gatot.

Untuk diketahui hingga hari ini, Selasa (7 April 2020) jumlah kasus warga yang terjangkit positif virus korona di Kota Tangerang terus mengalami peningkatan jumlah tersebut berdasarkan situs resmi http://covid19.tangerangkota.go.id/ yang menunjukan ada sebanyak 51 kasus, padahal sebelumnya pada data yang di update per 5 April 2020 lalu, hanya ada sebanayak 46 kasus.(Yadi/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan