Diduga Takut Kena PHK, Pria di Sukamulya Rela Putus Urat Nadinya

Ramzy
1 Mei 2020 12:50
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Diduga takut terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) warga Kampung Ceplak, RT01/01, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang rela mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

H ditemui sudah tak bernyawa di kamar tidurnya. Ia meninggal setelah bunuh diri dengan cara memotong urat nadi tangan menggunakan sebilah pisau. Kamis, 30 April 2020 pukul 09.15 WIB.

Kapolsek Balaraja, Kompol Feby Heriyanto membenarkan ikhwal kejadian itu. H diduga depresi karena pabriknya (PT Shyang Yao Fung), berlokasi di kawasan industri Jatiuwung, Kota Tangerang yang akan mem-PHK ribuan karyawan.

“PHK massal ini, karena dampak penyebaran Covid-19,” ujarnya kepada SuaraBantenNews, Jumat, 1 Mei 2020.

Feby mengatakan, alasan kuat bahwa H meninggal karena bunuh diri, di awali saat dibangunkan sahur korban tak kunjung menyahut sedangkan pintu kamar terkunci dari dalam. Pagi harinya, pintu pun sengaja dicongkel dan ditemukan korban tak bernyawa dengan sebilah pisau saat pihak keluarga masuk ke kamarnya.

“Pisau itu diduga digunakan untuk menyayat urat nadi di bagian lengannya,” tutur Feby.

Berdasarkan informasi, pabrik sepatu PT Shyang Yao Fung akan merumahkan sekitar dua ribuan orang karyawan. H kebanyakan cuti sehingga ia merasa ketakutan, karena dikhawatirkan masuk daftar karyawan yang di PHK.

Selain itu, kata Feby H juga depresi atas rentetan persoalan yang membelitnya. Istri korban yang bekerja di PT PWI Serang kecelakaan hingga patah kaki dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan