Kritik Pemerintah, Sejumlah Mahasiswa Berorasi di Depan Kantor Bupati

Ramzy
28 Okt 2019 20:37
2 menit membaca

Mahasiswa gabungan beberapa BEM tengah berorasi di depan Kantor Bupati Kabupaten Tangerang Senin (28/09/2019)

TANGERANG (SBN) — Sejumlah mahasiswa gabungan beberapa BEM (badan eksekutif mahasiswa) sebanyak sekitar 30 orang melakukan gelar teatrikal, musikalisasi puisi, dan perpustakaan jalanan di depan Kantor Bupati Kabupaten Tangerang untuk mengkritik pemerintah daerah, Senin (28/09/2019), pukul 16.00 WIB.

Ade Putra, koordinator aksi, menyatakan bahwa aksi itu dilakukan dalam rangka merefleksikan Hari Sumpah Pemuda dan bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada para pemuda. Menurutnya, pemuda itu harus progresif dan kritis terhadap pemerintahan.

“Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengkritisi? Kita juga melihat bahwa pemuda dan mahasiswa saat ini banyak senyapnya. Maka dari itu, kita siap bersuara,” ucapnya.

Ada beberapa pesan yang disampaikan terkait kondisi pemerintahan Kabupaten Tangerang yang disinggung saat berorasi, seperti maraknya perizinan perumahan yang dibangun di atas lahan pertanian, meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, kurangnya penanganan atas orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), serta kericuhan Pilkades.

“Pembangunan perumahan di Kabupaten Tangerang saat ini masih sangat masif dan dibangun di atas lahan produktif. Data persisnya memang masih harus kami cari. Namun, fakta yang kami temukan, hampir di semua kecamatan, perumahan dibangun di atas lahan pertanian,” tutur Ade, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Islamic Village itu.

Ade menambahkan, berdasarkan data dari BPS (Biro Pusat Statistik), Kabupaten Tangerang adalah penyumbang kedua terbesar setelah Kabupaten Serang, padahal sektor perindustrian sangat berkembang di sini.

“Kabupaten Tangerang ini sering disebut Kota Seribu Industri. Tapi, bagaimana bisa kota ini menjadi penyumbang pengangguran terbesar kedua?” tanya Ade.

Mengenai kesehatan, Ade menyinggung perihal jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupateh Tangerang. Dari data Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang yang telah disosialisasikan diketahui bahwa wilayah Cikupa dan Pasar Kemis sudah berstatus zona merah dalam jumlah penderita HIV/AIDS dan tuberkulosis (TBC).

“Harusnya, Bupati lebih terfokus kepada bidang kesehatan sebagaimana selalu diucapkan dan selalu diangkat. Pemerintah juga harus bertanggung jawab soal pelayanan kesehatan, berobat gratis, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kesehatan,” ujar Ade.

Ade juga menyinggung soal pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang prosesnya diwarnai berbagai masalah, termasuk gesekan antarkelompok para pendukung calon.

“Setelah kegiatan ini, kita juga akan merekomendasikan soal Pilkades yang aman dan kondusif,” ujarnya. (Sad/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan