Haji 2020 Batal, Kakek Usia 90 Tahun di Tigaraksa Tetap Tabah Meski Sudah Empat Kali Gagal

Ramzy
2 Jun 2020 17:44
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Nurfasan (90), kakek lanjut usia yang gagal berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2020 ini terkejut saat dirinya dipastikan tidak dapat berangkat. Warga Kampung Kadu Agung RT 01/01, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa ini tetap sabar dan tabah dalam menunggu, meski telah dijanjikan akan berangkat sebanyak empat kali sejak tahun 2015 lalu.

Sebagai calon jemaah haji, Nurfasan terdaftar sejak tahun 2013 silam dengan kategori Calhaj lansia. Sebelumnya ia dijanjikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan berangkat di tahun 2015, namun saat itu harapannya kandas. Jadi, terhitung tujuh tahun sejak 2013 hingga 2020 Nurfasan belum memiliki nasib baik untuk berangkat haji.

Sementara itu sang anak, Nursani (41) mengatakan, meski gagal berangkat sang ayah dan pihak keluarga tetap menunggu panggilan Allah SWT untuk dapat pergi haji. Sebab, kata dia, seblum didaftarkan sang ayah memiliki kemauan kuat untuk berangkat haji.

Di saat itu sang anak tidak tinggal diam dan terus mengupayakan agar keinginan sang ayah untuk menjalankan ibadah haji terkabulkan.

“Kita kumpulkan uang dari hasil berdagang, karena orang tua punya keinginan kuat untuk berangkat haji. Jadi bapak mah tinggal terima beres,” ujarnya saat dikunjungi SuaraBantenNews, Selasa, 2 Juni 2020.

Ia mengatakan, sang ayah telah didaftarkan dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp27 juta yang dijanjikan berangkat tahun 2015 namun kandas. Di tahun 2017 dan 2019 pun sang ayah dikabarkan akan berangkat, namun disayangkan tak kunjung berangkat.

Di tahun 2020 ini sang ayah resmi akan berangkat. Maka, lanjut Nursani, biaya pelunasan pun telah dibayarkan sebesar Rp10 juta. Namun karena dampak Corona, sang ayah akhirnya belum bisa berangkat.

“Setelah mendengar kabar tadi di televisi cukup kaget. Tapi mau gmna lagi harus tenang dan sabar,” tuturnya.

Menurutnya, upaya untuk memberangkatkan sang ayah sudah optimal dilakukan, namun jika belum dikehendaki oleh yang maha kuasa tentunya sulit untuk dipaksakan. Walaupun pemberangkatan dibatalkan di tahun 2020 ini, namun semangat tidak pernah surut dan terus menunggu hingga pemberangkatan di tahun selanjutnya.

“Intinya gak mau ditunda-tunda dan gak kan membatalkan pendaftaran yang sudah didaftarkan,” pungkasnya.

Kini keluarga dan sang ayah hanya bisa berdoa agar dipermudahkan untuk berangkat haji di tahun selanjutnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan