Pemkab Serang Diminta Tingkatkan KB untuk Tekan Laju Pertumbuhan

waktu baca 3 menit
Rabu, 21 Nov 2018 18:50 0 552 Ramzy

SERANG – Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Serang terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang pada tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Serang mencapai 1.493.591 jiwa, naik 0.61 persen dari tahun 2016 yang hanya 1.484.502 jiwa.

Sementara berdasarkan rasio jenis kelamin 50,69 persen berjenis kelamin laki-laki dan 49,31 persen berjenis kelamin perempuan. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten, Kabupaten Serang merupakan wilayah dengan populasi terbanyak keempat setelah Kabupaten Tangerang (28,01 persen), Kota Tangerang (17,25 persen), dan Kota Tangerang Selatan (13,04 persen).

Meski demikian, Pemkab Serang diminta anggota Komisi IX DPR RI Yayat Y Biaro untuk semakin fokus mengendalikan LPP tersebut. Pasalnya, kata Yayat, Banten saat ini menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia dengan jumlah sebanyak 12,7 juta jiwa.

“Program Keluarga Berencana (KB) harus semakin digalakkan, karena jika dirata-rata, setiap rumah tangga di Kabupaten Serang memiliki anggota sebanyak 4 orang,” ungkapnya, Senin (19/11/2018).

Program Kampung KB, lanjut Yayat, merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menekan pertumbuhan penduduk tersebut. Ia menyebut, saat ini, persoalan kependudukan menjadi masalah pelik di Indonesia, juga di Banten sehingga lahir Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga.

“Keluarga Berencana agar kehidupan sebuah keluarga lebih terencana, yaitu merencanakan merencanakan kehamilan, jarak kelahiran, serta bagaimana untuk menerapkan tentang fungsi-fungsi keluarga,” tambahnya.

Ditegaskasnya, salah persepsi terkait KB hanya soal mengendalikan jumlah penduduk pun harus dirubah, karena tujuan yang ingin dicalai program KB yaitu keluarga yang berkualitas melalui terealisasinya 8 fungsi keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

Yayat juga menyinggung soal tingginya jumlah pengangguran di Banten yang menurutnya salah satu persoalan yang harus segera ada jalan keluarga dari Pemkab Serang serta Pemprov Banten. Namun, kata dia, pengangguran jangan hanya dilihat dari ketidaktersediaan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja, melainkan juga kualitas sumber daya manusianya.

“Tantangannya adalah bagaimana kuantitas penduduk yang banyak seimbang dengan kualitas yang tinggi. Sehingga kita harus serius meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Serang dan Banten ini,” tegasnya.

Tapi pendidikan, kata dia, bukanlah satu satunya indikator untuk mengukur kualitas Sumber Daya Manusia, karena selain pendidikan, kualitas SDM berhubungan dengan produktifitas kerja.

“Angka harapan hidup harus meningkat karena faktor kesehatan dan lingkungan juga harus diperhatikan. Sehingga kita harus fokus juga pada persoalan daya dukung lingkungan,” imbuhnya.

Ia berharap, Pemkab Serang fokus pada program pembangunan keluarga dengan meningkatkan kepesertaan KB, serta meningkatkan pembinaan melalui berbagai program terpadu di Kampung KB yang saat ini sudah ada.

“Harus ada sinergitas lintas sektor, baik antar pemerintah pusat, maupun setiap lini di pemerintah daerah,” tukasnya.(zie)

LAINNYA