Transisi Menuju New Normal, Fasilitas Publik di Kota Tangerang Ditinjau Kesiapannya

Joe
9 Jun 2020 16:29
2 menit membaca

KOTA TANGERANG (SBN) — Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah bersama Wakil Wali Kota Sachrudin dan Kapolres Metro Tangerang Kota Sugeng Hariyanto meninjau protokol kesehatan di sejumlah fasilitas publik pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang, Selasa (9/6/20).

Peninjauan tersebut meliputi beberapa fasilitas, di antaranya transporstasi publik dan pusat perbelanjaan, seperti Stasiun Tangerang, Stasiun Tanah Tinggi, Terminal Poris Plawad, serta Hotel Novotel dan Tangcity Mall Tangerang.

Saat meninjau transportasi publik Arief mengingatkan penumpang agar menjaga jarak tempat duduk. Arief juga meminta pengelola agar menaruh wastafel cuci tangan tidak terlalu jauh serta penambahan tempat duduk untuk para penumpang yang menunggu keberangkatan.

“Supaya yang nunggu gak berdekatan dan bisa physical distancing,” katanya.

Arief pun mengingatkan petugas agar mengikuti aturan jumlah penumpang KRL yang tak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju penerapan New Normal ini.

Menurut Arief, pengelola sudah mengikuti aturan, seperti pengecekan suhu tubuh pengunjung di pintu masuk, bilik disinfektan, dan hand sanitizer yang tersedia di tiap lantai, toilet, hingga tempat ibadah.

“Kalau kita lihat, di sini rata-rata pusat pertokoan sudah menyiapkan protokol kesehatannya apabila nanti diizinkan oleh pemerintah untuk dibuka,” jelas Arief.

Selain itu, lanjut Arief, mereka pun sudah mempersiapkan skrining kesehatan dari awal, seperti mencuci tangan dan jaga jarak di seluruh fasilitas yang tersedia. Meski demikian, Arief belum dapat memastikan kapan pusat perbelanjaan akan dibuka kembali.

“Kita masih berkoordinasi dan menunggu arahan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat,” terangnya.

Menurut Arief, jumlah pengunjung yang diperbolehkan hanya 35 persen dari kapasitas, sedangkan jum;ah kendaraan yang diparkir dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas.

“Kita berharap mereka menyiapkan alat checker. Jadi, nanti kalau memang tempatnya ramai terpaksa akan kita tutup kembali,” pungkas Arief. (Yadi/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan