PSBB Tangerang Raya Resmi Diperpanjang

Ramzy
29 Jun 2020 12:00
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah Tangerang Raya diperpanjang dengan berbagai catatan dan kelonggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan sosial masyarakatnya.

“PSBB diperpanjang dengan memuat berbagai instrumen yang disesuaikan dengan hal-hal yang masih dijadikan keluhan secara sosial kemasyarakatan,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam telekonferensi Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pembatasaan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap IV Wilayah Tangerang Raya, Minggu, 28 Juni 2020.

Ia menjelaskan, untuk keluhan sosial kemasyarakatan, dilakukan konsolidasi dan koordinasi untuk lebih terperinci dikoordinir oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Termasuk diantaranya soal persiapan menghadapi salat Idul Adha serta potong hewan qurban. Hal-hal seperti ini akan secara rinci dimasukkan dalam Pergub yang akan ditetapkan segera.

Menurutnya, berdasarkan pantauannya pasar modern relatif patuh pada protokol kesehatan. Tapi sebaliknya, pasar tradisional masih ada yang belum mematuhi protokol kesehatan.

“Jadi pasar tradisional ini, relatif perlu perhatian khusus,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur Banten juga menyatakan, informasi aktual pelaksanaan PSSBB dari bupati/wali kota menjadi bahan baginya dalam menetapkan langkah dan kebijakan untuk hari ini dan ke depan.

WH juga mengapresiasi para Kepala Daerah di wilayahnya, jika selama ini perekonomian masih berjalan dengan stabil.

“Lainnya, kuartal ketiga yang seharusnya mulai terasa saat pandemi, tapi di tengah krisis aktivitas masyarakat tidak berkurang. Untuk belanja sehari-hari, berdasarkan survei, masyarakat relatif cukup berkemampuan,” ungkapnya.

Namun lanjutnya, di lain pihak ada aktivitas-aktivitas masyarakat yang menjadikannya senang dan merasa bangga dengan sosialisasi dan terbiasa dengan melaksanakan protokol kesehatan.

“Misalnya masyarakat sudah terbiasa menggunakan masker kemana mana. Di jalan, di toko, dan sebagainya,” ungkapnya

Namun, diakuinya, memang masih ada aktivitas masyarakat, gerakan-gerakan masyarakat meskipun pakai masker namun tidak social distancing. Tapi yang menggembirakan, lanjutnya, walau fluktuatif, dari hasil rapid test secara masal maupun dalam jumlah tertentu, persentase yang reaktif sangat kecil.

“Jadi memang, upaya pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga di dalamnya upaya pemerintah baik kota/kabupaten yang ada di Provinsi Banten telah berusaha keras dalam menyediakan fasilitas untuk penanggulangan pandemi ini. Sehingga bisa memberikan dampak yang positif di masyarakat,” papar Gubernur WH.

Dari perkembangan tersebut, Gubernur WH juga mengajak segenap pihak untuk mengamati dan mencermati dinamika perkembangan ke depan yang harus diantisipasi. Bahwa sudah terjadi kelonggaran-kelonggaran diberbagai tempat. Tapi bukan berarti jadi banyak pelanggaran. Dan yang terpenting adalah saling mengingatkan dan menjaga.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan