Camat Cisoka Sambangi dan Beri Bantuan untuk Anteng, Warga yang Rumahnya Ambruk

Joe
4 Jul 2020 16:01
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Camat Cisoka Ahmad Hafid merasa prihatin dengan kondisi Anteng (47), warga Kampung Cempaka RT 05/08, Desa Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang yang rumahnya ambruk. Ia mengaku telah menyambangi kediaman Anteng pada Jumat (3 Juli 2020).

Hafid mengatakan, ia telah meninjau rumah Anteng yang ambruk sejak beberapa hari yang lalu. Namun, setelah sampai di lokasi, Hafid belum sempat bertemu dengan Anteng lantaran Anteng dan anaknya tidak ada di rumah, hanya ada runtuhan rumahnya.

“Kita kunjungi juga berikan paket berupa sembako dan uang tunai. Nanti mau disampaikan ke perumahannya. Tadi hanya simbolis saja dengan tetangga rumah,” ujarnya, Sabtu (4 Juli 2020).

Ia menjelaskan memang rumah itu dibangun bukan di atas tanah milik Anteng. Akan tetapi, pihaknya akan terus menelusuri status tanahnya, apakah sang pemilik rela untuk dibangun rumah untuk ditempati Anteng dan anaknya atau sebaliknya.

“Saya khawatir kalau sudah dibangun tapi ke depannya bermasalah. Seperti kejadian sebelumnya, ada rumah warga yang dibangun, tapi ada keluarga yang ngusir. Jadi kan sia-sia,” tuturnya.

Hafid mengatakan bahwa Anteng telah terdaftar untuk mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Hanya, saat ini masih belum bisa dicairkan, masih menunggu beberapa waktu.

“Apabila belum terdaftar, kami telah memberikan langsung bantuan berupa sembako. Menyusul akan ada musyawarah terkait verifikasi penerima bantuan agar datanya akurat. Kita usahakan nama Ateng terdaftar,” ungkapnya.

Terkait bantuan sekolah bagi anaknya, kata Hafid, pihaknya akan berkoordinasi dengan Baznas Kecamatan supaya anaknya mendapatkan bantuan. Namun, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anaknya masih akan diusahakan.

Hafid mengutarakan, rumah tidak layak huni di Kecamatan Cisoka terhitung banyak. Jadi, perlu kerja ekstra untuk membangunnya. Di tahun 2021 rencananya akan ada kegiatan bedah rumah. Satu kecamatan mendapat kuota 20 rumah.

“Namun anggaran pasti yang digelontorkan masih belum diketahui,” tutupnya. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan