Kecamatan Lebak Gedong Lokasi Banjir Terparah, Polda Banten Terus Bantu Warga Terdampak

Ramzy
2 Jan 2020 10:57
3 menit membaca

LEBAK (SBN) — Hari kedua bencana banjir bandang melanda Kabupaten Lebak telah berdampak terhadap rusaknya beberapa failitas umum, rumah, sekolah, jembatan, mushola, dan hewan ternak.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, melalui Kabid Humas Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, menyampaikan bahwa hingga hari kedua banjir (Kamis, 2/01/2020), Polda Banten terus mengerahkan pasukan untuk membantu warga korban banjir di Lebak.

Edy menyatakan, berdasarkan data sementara dari Satgas Bencana Kabupaten Lebak, diperkirakan ada 2.000 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten.

Warga mengungsi di beberapa lokasi yang disediakan oleh pemerintah, seperti lapangan futsal dan balai desa. Pihak kepolisian bersama Basarnas, BPBD, TNI, dan pemerintah daerah juga telah mendirikan beberapa dapur umum di lokasi bencana untuk melayani warga di pengungsian.

“Total sementara, hampir 2.000 KK yang ditampung di balai desa dan lapangan futsal. Kami sudah menyiapkan logistik di setiap titik bencana, bekerjasama dengan kepala desa,” kata Kapolres Lebak AKBP Andre Firman yang didampingi saat ditemui awak media di Mapolsek Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (02/01/2020).

Edy menyatakan bahwa lokasi bencana terparah ada di Kecamatan Lebak Gedong karena sumber banjir berada di perkampungan yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak, Kecamatan Lebak Gedong.

Berdasarkan data rekapitulasi sementara pagi ini, beberapa kerusakan akibat banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Lebak adalah 80 rumah hanyut, 604 rumah rusak berat, 1.431 rumah rusak ringan, 18 jembatan rusak, 15 musala rusak, 3.841 hewan ternak hilang, 8 mobil rusak, 55 sepeda motor rusak, 8 orang masih dinyatakan hilang, yaitu 2 orang hanyut terbawa arus dan 6 orang diduga tertimbun tanah longsor. Polisi, TNI, Basarnas dibantu warga masih terus mencarinya.

“Tadi malam hingga pukul 02.00 dini hari, saya bersama Kapolres Lebak meninjau jalan yang longsor dan sedang diperbaiki Dinas PUPR Provinsi Banten. Ini untuk memudahkan akses distribusi logistik dan mobilisasi kendaraan kesehatan di pengungsian.

Kami juga meninjau beberapa lokasi pengungsian warga. Tim kesehatan dari puskesmas dan Biddokkes Polda Banten juga sudah turun langsung menangani warga di pengungsian.

“Untuk orang hilang, ada dua orang diperkirakan hanyut, kemudian ada enam orang diperkirakan tertimbun tanah berdasarkan informasi dari masyarakat dan perangkat desa,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Banten menyatakan bahwa Kapolda Banten telah menggerakkan sekitar 300-an personel Polri yang terdiri atas Sat Brimob, Dit Samapta, Dit Polairud, Bid Dokkes, Bid Humas, Polres Lebak dan Polsek, serta personel dari Polres Serang.

Polda Banten juga sudah menyediakan dapur umum untuk memberikan makanan kepada warga di lokasi pengungsian serta memberikan layanan kesehatan. Saat ini beberapa potensi penyakit yang dialamai warga di pengungsian adalah batuk dan pilek. Warga terutama membutuhkan selimut, makanan bayi, serta makanan ringan untuk anak-anak dan baju. (Hms/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan