Kondisi Situ Rawa Arum Memprihatinkan, Anggaran Rp800 Juta Dinilai Mubadzir

Joe
15 Jul 2020 22:02
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Situ Rawa Arum, salah satu destinasi wisata yang seharusnya terkelola dengan baik oleh Pemerintah Kota Cilegon, kini kondisinya tak terurus dan memprihatinkan. Hampir seluruh permukaan Situ Rawa Arum tertutup eceng gondok, padahal situ tersebut pengelolaannya dalam kewenangan Pemerintah Kota Cilegon.

Sebelumnya, Situ Rawa Arum banyak dikunjungi masyarakat Kota Cilegon, bahkan banyak juga wisatawan dari luar Kota, karena memang tempat tersebut memiliki panorama yang indah dan mempesona sehingga menarik bagi wisatawan.

Kondisi Situ Rawa Arum sebelumnya yang banyak menarik minat wisatawan.

Kondisi Situ Rawa Arum sebelumnya yang banyak menarik minat wisatawan.

Salah seorang pegiat sosial, Husen Saidan, menyesalkan kondisi ini. Menurutnya, jika pemerintah berkeinginan serius mengelola, kondisi Situ Rawa Arum mestinya menjadi lebih baik, bahkan bisa menjadi sumber PAD (pendapatan asli daerah) untuk Kota Cilegon, meski nilai investasi yang digelontorkannya besar.

“Yang jelas, saya dengan masyarakat hampir sama kecewanya. Ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat, kenapa ini bisa jadi terjadi?” kata Husen Saidan, Ketua LSM Gappura saat sedang bersih-bersih rawa tersebut, Rabu (15 Juli 2020).

Husen menjelaskan, saat situ di kelola olehnya dengan anggaran dari masyarakat dan dari kocek pribadi, Rawa Arum terurus dan terlihat bersih mempesona. Namun, sejak Pemerintah Cilegon mengklaim dan diambil alih kewenangan pengelolaanya, justru Situ Rawa Arum menjadi memprihatikan, padahal Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp800 juta untuk perawatannya.

“Menurut saya mubadzir. Kenapa demikian? Konon katanya, dana 800 juta tersebut untuk perawatan dan perbersihan rumput-rumputnya, tapi yang terjadi rumput dan eceng gondok ini hampir menutupi seluruh bagian Rawa Arum,” katanya.

Husen berharap, ke depan akan ada pengawasan dari pemerintah apabila ada pelaksanaan kegiatan yang menggunakan dana dari pemerintah, khususnya terkait Situ Rawa Arum.

Ia menambahkan, memang pernah ada alat berat di sekitar rawa, namun dalam realisasinya ia tidak pernah dilibatkan secara langsung dan hanya mengetahui adanya sosialisasi akan adanya kegiatan pembersihan rumput dan lain-lain.

“Ini anggaran segitu banyak, tapi kelihatannya terkesan tidak ada pelaksanaan. Kenapa? Mungkin pelaksanaanya yang salah atau sistem yang salah, seperti apa saya tidak tahu. Apakah tidak ada pengawasan atau peneguran dari pemerintah melalui PU karena ini tendernya melalui PU,” tandasnya.

Guna mengetahui tindakan perawatan oleh pihak ketiga melalui Dinas PU-TR, wartawan SuaraBantenNews mencoba mengonfirmasi Kepala Dinas PU-TR. Namun, Kepala Dinas tidak ada di tempat dan akan dihubungi lagi. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan