Dari Program Emas, Bimtek, Hingga Ojol: Strategi Pemkot Tangerang Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi

Joe
16 Jul 2020 17:06
2 menit membaca

KOTA TANGERANG (SBN) — Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah hadir dalam Rapat Koordinasi Bidang Keuangan dan Ekonomi di Ruang Akhlakul Karimah, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis, 16 Juli 2020.

Rapat yang dipimpin Gubernur Banten Wahidin Halim itu dihadiri juga oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Adhi Wiriana, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja, dan Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Banten Muhammad Masykur.

Dalam rapat itu Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah memaparkan langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam menangani dampak covid-19 terhadap perekonomian di Kota Tangerang.

Beberapa langkah yang dipaparkan itu, antara lain, Program Tangerang Ekonomi Masyarakat Sejahtera (Emas) yang bekerja sama dengan Bank Bank Jabar Banten (BJB) untuk memberikan pinjaman tanpa bunga.

Lalu, bazar produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan daya saing UMKM serta penjualan secara daring (online).

Untuk meningkatkan daya saing UMKM dan penjualan secara daring, Arief menegaskan pihaknya sedang mendorong dan mempersiapkan digitalisasi UMKM.

“Dari total 15 ribu UMKM, sedang kita siapkan digitalisasi bekerjasama dengan Tokopedia dan Bukalapak karena, menurut data, omzet dari pasar online naik sampai 400 persen,” katanya.

Selain itu, tambahnya, dalam kaitan dengan diizinkannya kendaraan berbasis aplikasi daring atau ojek online (ojol) untuk kembali mengangkut penumpang dia mengatakan telah berkoordinasi untuk segera mengeluarkan perwal (peraturan wali kota) yang mengatur protokol kesehatan saat membawa penumpang.

“Sudah diatur secara detail di peraturan gubernurnya, nanti tinggal kita tindak lanjuti untuk dijadikan panduan untuk pengendara ojol,” imbuhnya.

Gubernur Banten Wahidin Halim menerangkan, untuk memulihkan perekonomian warga di Tangerang Raya, pemerintah daerah telah memberikan kelonggaran khususnya bagi ojol yang kembali diperbolehkan mengangkut penumpang.

“Ojol dibolehkan kembali membawa penumpang dengan catatan dia tetap menggunakan helm, jaket, hand sanitizer, antara penumpang dan pengemudi harus ada sekat pembatas,” jabarnya.

Dia mengatakan, untuk pemulihan ekonomi, secara perlahan akan diberikan akses mulai dari mal, pabrik, dan rumah makan, tetapi tetap konsisten dengan menerapkan protokol kesehatan. (Yadi/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan