Puluhan Pemilik Lapak Hewan Kurban di Tigaraksa Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19

Ramzy
24 Jul 2020 17:31
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Di hari ketiga pemeriksaan hewan kurban di 14 desa dan kelurahan se-Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, puluhan pemilik lapak hewan kurban dikabarkan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Diketahui pemeriksaan lapak hewan kurban ini dimulai sejak 21 Juli – 5 Agustus 2020 dengan menerjunkan 107 petugas yang tersebar di 29 Kecamatan se-Kabupaten Tangerang. Setiap kecamatan terdapat satu tim yang berjumlah 3-4 orang.

Kasi Farmasi dan Sarana Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Joko Ismadi mengatakan, dari survei lapangan yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Diketahui sebanyak 25 lapak hewan kurban yang dikunjungi tidak ada satu pun yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Pemilik lapak tidak penyediaan thermogun, face shield, tempat cuci tangan, hand sanitizer dan layout keluar masuk pembeli,” ujarnya kepada SuaraBantenNews, Jumat 24 Juli 2020.

Padahal, kata Joko, pihaknya sudah berkali-kali melakukan sosialisasi, bahkan Sekda Kabupaten Tangerang pun telah menyampaikan hal tersebut kepada para camat, kepala desa dan MUI. Namun saat realisasi di lapangan mayoritas pedagang atau pemilik lapak yang enggan menerapkan.

“Kita di lapangan pun rutin mensosialisasikan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi bagi para penjual belum ada kesadaran, bahkan cenderung mengabaikan dan meremehkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan memakai masker. “Masa mau jualan aja harus ribet menyediakan perlengkapan seperti itu, kan kita udah biasa seperti ini,” ujar salah satu penjual kepada petugas.

Padahal, kata Joko, kekhawatiran pemerintah daerah terhadap penyebaran Covid-19 di tengah pelaksaan Idul Adha 1441 H telah diperhitungkan. Pemerintah telah mewanti-wanti, supaya jangan sampai pelaksaan Idul Adha tahun ini sukses, namun setelahnya tren kasus Covid-19 malah semakin tinggi.

“Kelengkapan seperti masker, face shield, hand sanitizer, thermogun Pemkab Tangerang tidak memfasilitasi kepada para penjual karena keterbatasan anggaran,” jelasnya.

Akan tetapi, ujar Joko, apabila lapak hewan kurban tersebut cukup besar, maka diberikan kelengkapan protokol kesehatan Covid-19 dan itu pun tidak lengkap alias terbatas terbatas. Untuk saat ini jumlah masih dalam perhitungan, namun jumlah lapak hewan kurban di Kabupaten Tangerang tahun 2019 kemaren sekitar 1200 lapak.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan