Sekda Pandeglang Minta Penentuan Penyuplai BPNT Berlangsung Adil

Ramzy
13 Jun 2019 22:33
2 menit membaca

PANDEGLANG (SBN)-, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin meminta agar agen berlaku adil kepada para calon penyuplai untuk program bantuan pangan non tunai (BPNT).

Pery menegaskan, agar dalam membuat keputusan, para agen tidak mendasarkan tekanan atau permintaan dari pihak mana pun.

“Nanti perusahaan penyuplai ini silakan melakukan paparan. Agar para agen ini bisa memilih sendiri melalui voting,” kata Pery pada acara pertemuan penyuplai dan agen di Koperasi Hikmah Labuan, Kamis (13/6/19).

Diketahui, sedikitnya ada 8 perusahaan yang akan ikut berpartisipasi untuk menjadi penyuplai Program BPNT. Kedelapan perusahaan itu adalah PT. Pertani Persero, PT. Aam Prima Artha, PD. Pandeglang Berkah Maju, Perum Bulog, PT. Bumi Badak Biru, CV. Karya Duta Sejahtera, Mitra Bumdes Pandeglang, dan CV. Kenzino Indonesia.

“Delapan perusahaan ini akan dipilih oleh para agen untuk menjadi suplier BPNT,” tukas Pery.

Pery mempersilakan para agen untuk melakukan penggalian informasi kepada perusahaan calon penyuplai. Hal itu, kata dia, agar para agen memiliki gambaran konkret sebelum memutuskan pilihan.

“Silakan tanyakan jika tidak tahu, dan pilih penyuplai yang dinilai dapat bekerja dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu,Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Tati Suwagiharti mengatakan, dari 8 perusahaan yang mendaftar akan dipilih 3 perusahaan untuk menjadi penyuplai. Proses penentuan, kata dia, melalui mekanisme pemilihan suara atau voting dari 218 agen.

Tati melanjutkan, setelah terpilih 3 perusahaan penyuplai, maka akan dilakukan pemilihan kembali guna menentukan jumlah agen yang akan disuplai oleh perusahaan itu.

“Jadi nanti masing-masing perusahaan tidak akan sama jumlah agen yang disuplainya, karena sesuai keinginan agen sendiri ingin disuplai oleh perusahaan yang mana,” terangnya.

Tati juga meminta para suplier agar dapat memberikan harga yang kompetitif bukan di atas harga pasaran.

“Jika harga sedang turun, tentu barang yang diterima KPM (kelompok penerima manfaat) akan lebih banyak bukan malah sebaliknya,” tandasnya. (rls/don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan