Berada di Dekat Saluran Gas, Relokasi Puskesmas Binong Terkendala Belum Tersedianya Lahan

Ramzy
15 Agu 2019 16:37
2 menit membaca

TANGERANG (SBN)-, Proses relokasi atau pemindahan Puskesmas Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang terhambat belum tersedianya lahan pengganti. Padahal, puskesmas itu dianggap tidak layak dan cenderung berbahaya karena berada di dekat saluran pipa gas.

“Poses relokasi terpaksa ditangguhkan hingga mendapat lokasi yang strategis untuk pembangunan,” kata Lurah Binong Rizki Rizani Fachzi, Kamis (15/8/19).

Rizki menerangkan, mayoritas masyarakat tidak mempermasalahkan lokasi puskesmas itu. Namun, kata dia, relokasi tetap harus dilakukan karena dianggap tidak layak dan menyalahi aturan.

Rizki juga mengaku sudah menerima surat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang terkait relokasi puskesmas itu. Usai menerima surat, kata dia, pihaknya langsung berkomunikasi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan Kepala RW untuk bermusyawarah dalam menentukan lokasi.

“LPMK dan Ketua RW kita panggil, diantara dua RW baru satu lokasi yang masuk dalam kategori aman dan strategis. Akan tetapi, surat tanah masih dalam bentuk girik alias belum bersertifikat,” ujarnya.

Dia menambahkan, lokasi yang dipilih yakni berada di pinggiran jalan guna memastikan ambulan dapat masuk dan aman. Kemudian, lanjut dia, untuk luas lahan seluas 3000 meter persegi diperuntukkan bangunan dan lahan parkir.

“Untuk satu lokasi yang dipilih tadi, lahannya baru ada seluas 2500 meter,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti menuturkan, keterhambatan proses relokasi tidak mengganggu aktivitas pelayanan di puskesmas. Menurutnya, pelayanan kesehatan masih berjalan sebagaimana mestinya.

Soal kondisi Puskesmas, Desriana menyebut sangat berbahaya bagi masyarakat, pegawai, dan warga yang berobat di Puskesmas.

Sebab, kata dia, lokasi puskesmas yang berada di dekat saluran gas dikhawatirkan berdampak buruk pada kesehatan para pasien.

“Kita belum tahu apa yang akan terjadi. Tapi dekat saluran gas berbahaya karena bisa saja meledak,” tandasnya. (Restu/Don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan