PDAM TKR akan Gandeng BPPT untuk Lakukan Hujan Buatan

Joe
3 Okt 2019 17:54
3 menit membaca

Pertemuan PDAM TKR Kabupaten Tangerang dan perusahaan air minum di kantor PDAM TKR, Jl. Kisamaun Nomor 204, Kota Tangerang, Kamis (3/10 2019), dengan kesepakatan akan melakukan hujan buatan bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Tangerang (SBN) — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang mengadakan pertemuan dengan perusahaan air minum swasta untuk menyikapi kondisi air sungai Cisadane selama musim kemarau ini. Pertemuan tersebut dilaksanakan di kantor PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Jl. Kisamaun Nomor 204, Kota Tangerang, Kamis (3/10 2019).

Direktur Utama PDAM TKR Kabupaten Tangerang H. Rusdy Machmud menyampaikan, saat ini pihaknya dan perusahaan swasta yang mengelolah air bersih yang sumber air bakunya dari sungai Cisadane sangat menghawatirkan kelangsungan produksi dan pelayanan air bersih.

“Sungai Cisadane adalah satu-satunya sumber air baku bagi pengelola air besih di Kabupaten Tangerang. Kalau kemarau berkepanjangan, itu akan menggangu pelayanan air bersih karena bisa saja volume air akan terus menurun,” kata Rusdy.

Diakuinya, saat ini kondisi air sungai Cisadabe masih naik turun. Turunnya debit air sungai Cisadane bisa dilihat di Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10. Namun, kondisi ini masih terbilang normal.

Rusdy Machmud yang juga menjabat Ketua Persatuan Perusahaan Air Munum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Provinsi Banten melanjutkan, “Karena itu, kami mencari rumusan untuk menyikapi kondisi air sungai Cisadane agar tidak mengganggu pelayanan air bersih untuk warga Tangerang.

Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk melakukan hujan buatan bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, dalam hal ini dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca. Gagasan melakukan hujan buatan ini merupakan salah satu inisiatif dan inovasi Dirut PDAM TKR Kabupaten Tangerang.

“Kami akan melakukan koordinasi dengan BPPT terkait pelaksanaan hujan buatan di wilayah Tangerang. Hujan buatan ini akan membantu mengatasi kemarau panjang ini. BPPT akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum dilaksanakan,” jelas Rusdy.

Pelaksanaan hujan buatan ini dikoordinasi Pengurus Daerah Perpamsi Banten. Perpamsi akan segera berkoordinasi dengan BPPT perihal penggunaan Kapur Tohor Aktif (CaO) sebagai bahan semai untuk meningkatkan efektivitas teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau biasa disebut sebagai hujan buatan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid yang juga menjabat Dewan Pengawas PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang menambahkan, ia sangat mendukung rencana melakukan teknoligi modifikasi cuaca atau hujan buatan ini sebagai langkah Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM TKR dalam mengantisipasi kekurangan bahan baku air bersih.

Selain itu, hujan buatan ini juga untuk membantu ketersedian air bagi lahan pertanian. Karena saat ini sumber bahan baku air di sungai Cisadane debitnya naik turun, padahal area persawahan di Tangerang banyak yang bergantung pada air sungai Cisadane.

Maesyal juga menjelaskan, terkait instalasi dan layanan, saat ini jumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dimiliki PDAM TKR adalah 11 IPA dengan kapasitas produksi sebesar 4.787,5 L/D (liter per detik). Kapasitas produksi sebesar itu saat ini untuk melayani Pelanggan sebesar 145.738 SL Domestik (Desember 2018) dan 7 SL Air Curah. JIka diequivalenkan, maka jumlah SL PDAM TKR saat ini sebesar 490.701 SL.

Sampai saat ini PDAM TKR melayani 3 daerah pelayanan kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Dari 145.738 SL, 54% di Kota Tangerang, 38% di Kabupaten Tangerang, dan 8% di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan cakupan layanan untuk Kabupaten Tangerang saat ini baru mencapai 32,40% dari jumlah penduduk 3,7 juta jiwa. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan