Banyak Kebutuhan Wilayah, Camat Ciwandan akan Lakukan Pemetaan CSR

Ramzy
5 Nov 2019 17:08
2 menit membaca

Camat Ciwandan Agus Ariyadi usai acara Sospem di Pagebangan, Kelurahan Kubangsari. (Dokumen Suarabantennews.com)

CILEGON (SBN) — Kecamatan Ciwandan merupakan salah satu wilayah padat industri di kota Cilegon. Keberadaannya turut berdampak pada pembangunan di kota Baja ini, khususnya kecamatan Ciwandan. Hal ini dikatakan Camat Ciwandan Agus Ariyadi usai acara Sosial Pembangunan (Sospem) Tingkat Kecamatan di Pagebangan, Kelurahan Kubangsari, Selasa (5 November 2019).

Agus Ariyadi mengatakan, Iklim investasi di wilayah Kecamatan  Ciwandan harus dijaga dengan baik. Berkembangnya industri yang ada turut berdampak terhadap kemajuan pembangunan di Kota Cilegon. Menurut Agus, ia akan melakukan pemetaan sosial semua industri di Kecamatan Ciwandan.

“Industri yang berkembang maju dan baik akan berdampak positif terhadap masyarakat,” kata Agus.

Menurut Agus, dampak positif yang akan di terima masyarakat begitu banyak. Di antaranya, lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan lainnya. Kata dia, Pemetaan sosial (social mapping, sosmap) yang akan dilakukan adalah bagaimana CSR mereka (perusahaan-perusahaan) tepat sasaran karena, menurutnya, kebutuhan di wilayah Kecamatan Ciwandan ini sangat banyak, seperti kebutuhan sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor kemasyarakatan.

“Tiga hal pokok tadi akan menjadi PR saya ke depan untuk bisa berkomunikasi dengan industri, untuk bisa mengantarkan kesejahteraan masyarakat dari segala segi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua CCSR (Cilegon Corporate Social Responsibility) Kota Cilegon Huluful Fahmi mengatakan setuju adanya rencana pemetaan sosial CSR yang akan dilakukan Camat Ciwandan terhadap industri-industri di Kecamatan Ciwandan. Menurutnya, pemetaan sosial adalah salah satu cara industri dalam menerapkan CSR-nya. Meski demikian, pemetaan sosial ini jarang dilakukan dunia industri mengingat biayanya yang cukup tinggi.

“Ini bagian sinkronisasi program pemerintah dengan industri terkait program CSR. Dengan sosmap ini kita akan mengetahui kebutuhan masyarakat sehingga industri bisa tepat sasaran dalam melaksanakan program CSR-nya,” ujar Fahmi.

Fahmi menambahkan, sosmap ini tidak dilakukan sendiri, melainkan dilakukan lembaga independen dan profesional. Namun, sosmap ini juga harus ditindak lanjuti dengan dua rangkaian selanjutnya, yakni program pendampingan dan program pengembangan. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan