Manfaatkan Lahan Kosong, Kelurahan Kadu Agung Gelar Pelatihan Berkebun

Ramzy
11 Nov 2019 11:59
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) — Dalam rangka melakukan pembinaan terhadap perempuan, di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pihak kelurahan mengembangkan keterampilan berkebun pada kelompok wanita tani (KWT) di lahan yang kosong milik warga.

Sekretaris Lurah Kadu Adung Wawan Kurniawan mengatakan, kebun yang dipakai tempat pelatihan merupakan lahan kosong di sekitar kantor kelurahan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan cara pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong.

“Kita meminjam lahan milik warga yang juga belum dimanfaatkan. Memang di belakang dan samping kelurahan ada tanah milik kelurahan namun belum cukup, jadi kita pinjam pakai tanah milik warga,” ujarnya, Minggu, 10 November 2019.

Ia menjelaskan, anggota KWT diajari berkebun mulai dari pembibitan, perawatan hingga proses memanen. Wawan memaparkan, berbagai jenis tanaman obat, sayuran hingga bumbu dapur ditanam dan dipelajari.

Adapun, kata dia, luas kebun yang digunakan untuk tempat pelatihan secara keseluruhan mencapai sekitar 300 meter persegi. Kegiatan berkebun baru mulai sekitar tiga bulan lalu dengan menanami tanaman jagung, bayam, pakcoy, cabai, jenis kacang dan tanaman obat tradisional.

“Ternak lele juga kita ajari dan satu bulan yang lalu barusan saja dipanen,” jelasnya.

Kedepan, anggota KWT akan dikembangkan hingga tingkat RW dengan target antusias warga untuk berkebun dapat meningkat. Menurutnya, usai pelatihan ini akan dibagikan bantuan bibit tanaman kepada warga yang sudah mengikuti pelatihan.

“Nanti bibit ini kita serahkan sudah dalam bentuk polibag. Itu sudah termasuk pupuk dan medianya. Warga yang menerima hanya perlu merawat hingga bisa dipanen sendiri. Kita berikan berbagai jenis tanaman, sama seperti ketika diberikan pelatihan,” ungkapnya.

Kedepan, selain dari pelatihan berkebun, anggota KWT akan diberikan pelatihan mengolah berbagai jenis makanan ringan khas daerah. Termasuk cara mengemas dan membuat label atas produk makanan yang dihasilkan. Sedangkan, untuk pemasaran, kelurahan akan bekerjasama dengan organisasi perangkat dearah (OPD) yang terkait.

“Nanti, anggota KWT kita bentuk, mereka akan kita berikan pelatihan menghasilkan produk aneka makanan ringan,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan