Usul Gelar Pahlawan Nasional bagi K.H. Mas Abdurrahman Terus Peroleh Dukungan

Ramzy
2 Des 2019 09:21
3 menit membaca

Saresehan dan Focus Group Discussion (FGD) “Usulan Pahlawan Nasional bagi K.H. Mas Abdurrahman”, Jakarta, 30 November 2019. (Foto: Istimewa)

JAKARTA (SBN) — Keluarga Besar dan Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar (PWMA) DKI Jakarta mendukung usulan Pahlawan Nasional bagi pendiri ormas Islam Mathla’ul Anwar, K.H. Mas Abdurrahman bin Jamal Al-Janakawi.

“K.H. Mas Abdurrahman layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Kami mendukung usulan itu karena beliau adalah pejuang kemerdekaan dan tokoh pendidikan yang banyak berperan dalam mencerdaskan bangsa,” kata anggota Majelis Amanah PWMA DKI Saeful Bahri kepada pers di Jakarta, Minggu (1/12/2019) malam, menanggapi saresehan dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Usulan Pahlawan Nasional bagi K.H. Mas Abdurrahman” di Jakarta, 30 November 2019.

Sarasehan itu adalah lanjutan Seminar Usulan Pahlawan Nasional bagi K.H. Mas Abdurrahman yang digelar di Pendopo Pemkab Pandeglang pada Kamis (28-11-2019).

Menurut Saeful Bahri yang juga Dewan Pengawas Syariah (DPS) di beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) itu, saresehan dan FGD itu sendiri didahului syukuran atas diangkatnya anggota Majelis Amanah Mathla’ul Anwar Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

Acara syukuran yang dihadiri Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Pemprov DKI Jakarta Hendra Hidayat dan Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Saiful Mujab itu dibuka Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Dr. Juraidi M.A.

Dukungan terhadap usulan Pahlawan Nasional bagi pendiri Mathla’ul Anwar diwujudkan dalam Surat Pernyataan yang ditandatangani Ketua PWMA DKI KH Nurdin Achmad serta para pengurus lainnya.

Surat Pernyataan bersama itu ditandatangani sembilan pengurus yang berasal dari PWMA DKI, Muslimat Mathla’ul Anwar DKI, serta Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar (PDMA) dari lima wilayah DKI dan Kepulauan Seribu.

“Kami bersyukur Surat Pernyataan itu juga ditandatangani oleh seorang perwira polisi, yakni AKBP Jajang Hasan Basri dari Direktorat Binmas Polda Metro Jaya yang selama ini memang selalu hadir serta memberikan dukungan terhadap kegiatan PWMA DKI,” kata Saeful.

Mengutip informasi dari PBMA, ia juga menjelaskan, Mathla’ul Anwar didirikan pada 10 Juli 1916 oleh K.H. Mas Abdurrahman bersama rekannya, K.H. E. Mohammad Yasin dan K.H. Tb. Mohammad Sholeh dibantu sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ormas Islam itu didirikan 4 tahun setelah berdirinya Muhammadiyah dan 10 tahun sebelum NU. Muhammadiyah dirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya oleh K.H. Hasyim Asy’ari.

Pada usianya yang sudah 103 tahun ini, Mathla’ul Anwar memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia, bahkan telah memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA). (Red/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan