Diduga Tertipu, Ratusan Warga Perumahan Citra Raya Tinggal di Lingkungan Tak Layak

Ramzy
3 Des 2020 18:02
3 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Terbujuk dengan iming-iming rumah layak huni yang dibangun oleh PT. Ciputra Residence, sejumlah warga perumahan Citra Raya, Kabupaten Tangerang merasa tertipu dan kecewa. Warga setempat mengeluhkan sulitnya air bersih dan lokasi perumahan yang bersampingan dengan peternakan ayam.

Salah satu warga perumahan Citra Raya, kawasan Villagio Larry Siahaan kecewa dengan kondisi lingkungan hunian yang kini ditempatinya. Ia menyebut sangat berbeda jauh sekali dengan apa dulu yang dijanjikan oleh pengembang saat hendak membeli. Awalnya, kata dia, pengembang menjamin akan menyediakan air bersih, namun faktanya kualitas air di perumahan tersebut sangat kotor dan tidak layak pakai.

“Jadi berbeda banget dengan yang dijanjikan. Apalagi jelas sekali waktu itu tertera di brosur terkait kelengkapan dan fasilitas, jadi saya dan ratusan merasa ditipu,” ungkap Larry sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis, 3 Desember 2020.

Menurut Larry, dua masalah ini dialami warga di kluster West Portofino sekitar 100 rumah, East Portofino sekitar 75 rumah, Beneventor sekitar 100 rumah, Vernazza 133 rumah, Bolzano sekitar 200 rumah, dan Ruko Villaggio sekitar 20 ruko.

Larry menceritakan kronologi pembelian unit rumah Klaster Bolzano di Citra Raya tersebut. Pembelian dilakukan pada Oktober 2016 lalu tanpa melihat lokasi unit rumah.

Dia mengaku hanya ditunjukkan rumah contoh. Selang dua tahun, tepatnya pada 2018, Larry menerima unit rumah.

Namun, dia merasa dirugikan karena letak rumahnya bersebelahan dengan peternakan ayam.

“Setelah serah terima unit pada 2018 itu saya baru tahu kalau rumah yang saya beli ini hanya berjarak 50 meter dari peternakan ayam. Keluhan lalat dan bau menjadi keseharian penghuni,” ujarnya.

Karena hal tersebut, Larry bersama dengan warga yang tinggal di Klaster Bolzano dan Villagio akhirnya melayangkan surat keluhan kepada pengelola pada 29 Juni 2019.

“Kami khawatir keluarga terjangkit penyakit dan virus. Tak hanya itu, banyak juga serangga, laba-laba, kaki seribu, lintah dan ular yang ditemukan disekitar Bolzano. Hal ini erat kaitannya dengan keberadaan peternakan ayam di belakang Bolzano,” ujar dia.

Selanjutnya, pada 26 Oktober 2019 warga kembali melayangkan surat keluhan. Kali ini keluhan soal minimnya ketersediaan air bersih.

Pengelola Citra Raya hanya menyediakan air bersih melalui truk tanki dua kali dalam satu hari yang menurut Larry bukan solusi.

Kata Larry, kedua permasalahan tersebut hingga kini masih belum selesai. Dia menganggap, pengelola tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah.

Padahal, kata Larry, pihaknya bersama warga lainnya telah telah mengirim surat ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta Kementerian PUPR.

Karena itu, dia menuntut pengelola Citra Raya memenuhi dua hal yakni suplai kebutuhan air bersih dan memindahkan lokasi peternakan ayam.

Sementara itu, Lurah Ciakar Kecamatan Panongan Oim saat dihubungi SuaraBantenNews membenarkan tentang adanya keluhan warga tersebut. Namun, kata dia, hingga saat ini masih belum ada solusi yang diberikan.

“Ke saya memang sudah ada laporan, cuma masih belum ada penyelesaian,” ungkapnya.(Restu/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan