KBM Secara Daring Bikin Orang Tua Menyerah Jadi “Guru-guruan”

Joe
24 Jul 2020 17:06
1 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah belum diperbolehkan. Para siswa masih harus belajar secara daring (online). Kondisi ini membuat beberapa orang tua murid di Kabupaten Tangerang mengaku “menyerah” karena mereka merasa harus bertindak sebagai “guru-guruan”.

Sejak KBM di sekolah dihentikan karena wabah covid-19, pemerintah mewajibkan para siswa belajar di rumah secara daring. Dalam praktiknya, para orang tua terpaksa menjadi guru dadakan untuk membantu tugas-tugas sekolah anaknya.

Masda, salah seorang wali murid yang tinggal di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, mengaku menyerah karena selain harus merangkap menjadi “guru”, KBM secara daring juga harus memiliki kuota pulsa.

“Mana harus punya kuota paket juga. Ditambah kalau ada tugas, bingung menjelaskan ke anak,” ujar Masda yang anaknya bersekolah di SDN Cikupa 3, Jumat (24/07/2020), sebagaimana dilansir lensametro.com.

Karena itu, Masda berharap ada kebijakan pemerintah, khususnya dinas terkait, agar ada subsidi kuota untuk membantu mereka.

“Saya harap sekolah juga segera dibuka. Jangan hanya mal dan pasar saja yang dibuka,” ketus pria yang sehari-harinya bekerja sebagai montir di bengkel ini. (Joe/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan