Bertemu Firdaus, Nadjmudin Busro Bicara Kebangkitan Komunis

Ramzy
10 Jul 2019 19:30
2 menit membaca

Firdaus saat menjenguk Nadjmudin Busro di Rumah Sakit Kencana.

SERANG (SBN) – Tokoh Pers Banten, Firdaus menjenguk Nadjmudin Busro di Rumah Sakit Kencana, Serang. Nadjmudin dirawat ruang Wijaya Kusuma 1, Rabu (10/7/2019). Ia dikenal sebagai tokoh masyarakat Banten yang berpengetahuan luas.

Dalam perbicangan bersama Firdaus, dituturkan Nadjmudin, sakitnya karena diabet, siang ini ibu jarinya akan segera dioperasi, tetapi dia tidak bersedia jarinya diamputasi namun hanya daging di seputar jarinya saja yang diperbolehkannya.

“Saya tidak mau jari saya dipotong, tetapi saya hanya minta diambil dagingnya saja,” ujar Nadjmudin Busro.

Kedatangan Firdaus, nampaknya membuat Nadjmudin bersemangat dan berapi-api. Untuk sesaat, Nadjmudin nampak melupakan sakitnya.

“Sudah tiga tahun lebih kita tidak bertemu, mengapa kamu menghilang,” ucapnya sambil duduk memeluk Firdaus.

Nadjmudin Busro menuturkan, berkisar tahun 2004, Firdaus bersama almarhum Gaos Adhom meminta dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Penasehat, sekaligus bersama menjadi pendiri Islam Protestan.

“Awalnya saya ragu, tetapi melihat latar belakang militansi aktifis Islam ini, saya bismillah. Indonesia perlu anak-anak muda yang suka protes. Ketika kondisi negara seperti ini, saya sering ingat Firdaus dan Gaos. Karena kondisi seperti ini kita harus memperkuat TNI dan pemuda yang memiliki keberanian menyatakan sikap dan melawan, yang kelak dapat berhadapan dengan komunis,” tutur Nadjmudin.

Menurutnya, komunis itu bahaya, apalagi sambung Nadjmudin, komunis yang kini langsung dari Tiongkok.

“Saat ini kita seperti mengulangi jejak yang dulu belum dituntaskan, yaitu poros Jakarta, Peking, Pyongyang Hanoi,” pungkasnya.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan