Sempat Bersitegang Oknum Petugas, LPOM Kabupaten Tangerang Amankan Baso Ilegal di Sepatan Timur

Ramzy
8 Nov 2019 14:12
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) — Petugas Loka Pengawasan Obat dan Makanan (LPOM) Kabupaten Tangerang periksa pabrik bak

Lokasi pabrik pembuatan baso yang diduga ilegal.

TANGERANG (SBN) – Petugas Loka Pengawasan Obat dan Makanan (LPOM) Kabupaten Tangerang periksa pabrik baso di Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang yang diketahui tidak memiliki izin produksi dan operasional.

Hasil pemeriksan, petugas berhasil mengamankan 1.318 pak bakso berukuran besar, dan berukuran kecil 8.200 pak baso yang akan dijual ke sejumlah pasar tanpa izin edar.

Kepala Loka POM Kabupaten Tangerang, Wydia Savitri mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan pabrik produksi pangan daging tersebut lantaran diketahui terbukti tidak memiliki izin edar.

“Ribuan baso dengan total harga keseluruhan mencapai Rp23 juta lebih,” ujar Wydia, Jumat (8/11/2019).

Wydia mengatakan, pemeriksaan dilakukan lantaran merk basonya sama dengan merk baso yang ada di wilayah Lampung. Wydia pun menyebut pabrik bakso tersebut dalam produksinya diduga menggunakan zat berbahaya.

“Ada kejanggalan pada pabrik baru di wilayah Kabupaten Tangerang yang tidak terdaftar produknya. Dikhawatirkan pabrik baru ini menggunakan zat berbahaya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat pemeriksaan berlangsung sempat terjadi ketegangan antara petugas Loka POM dengan sejumlah oknum yang diduga melindungi pabrik tersebut. Kini ribuan baso tersebut sudah berhasil diamankan oleh petugas LPOM.

“Kini sample baso di pabrik itu sedang kita dilakukan uji lab untuk mencari tahu bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalamnya.

Diketahui produksi baso ilegal tersebut telah dilakukan sejak tahun 2016 dan tidak tanggung-tanggung bakso telah berhasil diedarkan di sekitar Provinsi Banten hingga Cianjur, Jawa Barat.

LPOM Kabupaten Tangerang mengimbau kepada masyarakat untuk terus teliti dalam memilih kemasan dan selalu melakukan cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluwarsa (KLIK).

“Masyarakat juga harus waspada, selalu cek kemasannya,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan