Pengangguran di Kota Cilegon Meningkat Seiring Pandemi Covid-19

Joe
22 Feb 2021 18:26
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon mencatat angka pengangguran di Cilegon meningkat menjadi tiga persen. Dari 9,68 persen pada 2019 kini menjadi 12,69 persen. Demikian disampaikan Subekti, Kordinator Fungsi Statistik Distribusi Pada BPS Cilegon.

Banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran mengalami peningkatan di antaranya, pandemi covid-19, lemahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan faktor lainnya.

“Yang mengakibatkan angka pengangguran menjadi meningkat adalah faktor pendidikan yang tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh Industri yang ada di Cilegon,” katanya.

Selain itu, lanjut Subekti, meningkatnya angka pengangguran di Cilegon juga diakibatkan pandemi Covid-19, hingga membuat roda perekonomian masyarakat Cilegon  menurun serta mengurang produksi yang ada di Industri, bahkan sampai mengakibatkan terjadinya pengurangan tenaga kerja.

Subekti menyampaikan, peningkatan angka pengangguran cukup signifikan. Dalam dua puluh tahun terakhir, baru tahun ini kembali terjadi akibat banyak faktor.

Oleh karena itu ia berharap, kedepan Pemerintah Kota Cilegon dapat melakukan terobosan yang dapat meminimalisir angka pengangguran di Kota Cilegon.

Subekti mengaku, terkait data pengangguran telah disampaikan kepada Pemkot (Pemerintah Kota) Cilegon setiap enam bulan sekali. Namun kata dia, sampai saat ini belum terasa adanya keseriusan dalam mengurangi angka pengangguran di Cilegon.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidiik menepis bahwa meningkatnya angka pengangguran diakibatkan oleh lemahnya SDM di Cilegon.

Menurutnya, SDM itu dapat dibentuk dan dibangun melalui pendidikan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Cilegon dan sekolah-seklah yang ada di Cilegon.

Hasbi menyampaikan, meningkatnya angka pengangguran di Cilegon akibat kurangnya kesempatan masyarakat Cilegon untuk bekerja di Industri yang ada. Karena, hampir sebagian besar karyawan yang bekerja di Industri di Cilegon adalah masyarakat yang berasal dari luar seperti Jawa dan Sumatera.

Hasbi menambahkan, walaupun sebagian besar industri menggunakan teknologi tinggi, namun hal itu tidak menjadi persoalan selama kalangan industri mau memberikan kesempatan bagi warga Cilegon. (Wawan)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan