Peduli Banjir Lebak, PGRI Kabupaten Tangerang Salurkan Bantuan

Ramzy
19 Jan 2020 11:22
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) — Peduli bencana banjir yang menimpa beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Lebak. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tangerang salurkan bantuan ke posko PGRI yang berada di Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Sabtu, 18 Januari 2020.

Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Bibing Sudarman mengatakan, pemberian bantuan ini merupakan bantuan yang ditampung oleh rekan-rekan cabang PGRI se-Kabupaten Tangerang.

“Ini merupakan kunjungan yang kedua, karena sebelumnya sudah ada 7 Cabang PGRI Kabupaten Tangerang yang berkunjung,” ujarnya kepada Wartawan.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat dalam memberikan bantuan terhadap korban musibah banjir bandang yang menimpa lebih daribdua pekan yang lalu. Karena di balik sebuah musibah pasti disitu terdapat sebuah hikmah.

“Sebelum berangkat kami sudah sowan ke Kadis Pendidikan untuk meminta arahan, yang bisa kita lakukan. Hari ini, kita salurkan bantuan berupa uang Rp 25 juta, beras satu Kwintal, mie instant, air mineral, air susu, pakaian layak pakai,” tuturnya.

Untuk ke depan, PGRI Kabupaten Tangerang berencana akan memberikan bantuan fokus terhadap pendidikan anak. Oleh karena itu, nanti di setiap cabang akan mengumpulkan paket kebutuhan sekolah seperti tas, buku, baju dan kebutuhan sekolah lainnya.

“Hal ini perlu dalam mendukung proses pendidikan kepada anak yang terdampak,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Lebak, Juanda mengatakan, hubungan solidaritas antar PGRI sungguh luar biasa. Pihaknya sangat berimakasih atas kehadiran PGRI Kabupaten Tangerang yang peduli bencana banjir Lebak.

“Disis lain, ini juga merupakan ajang silaturahmi antar anggota dan pengurus PGRI. Tentunya bantuan atau amanah ini, nanti kita akan bagikan kepada pihak yang terdampak dan membutuhkan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, PGRI Kabupaten Lebak memiliki posko antara lain posko induk yang bertempat di Kantor PGRI Kabupaten Lebak dan ada posko cabang yang bertempat di Gor Sajira.

“Kita juga buka posko yang berada di rumah warga yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh elemen yang ingin menyumbangkan bantuan,” ungkapnya.

Juanda menyebutkan, jumlah sekolah yang rusak akibat banjir terdapat tujuh sekolah, antara lain satu sekolah hilang, satu rusak berat dan sisanya rusak sedang/ringan.

“Untuk jumlah korban terdapat 11 orang, dengan rincian sembilan orang meninggal dan dua orang hilang,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan