Eks ISIS Tidak Dipulangkan, Fraksi PKS DPRD Banten Anggap Negara Lepas Tanggung Jawab
Foto dari cnnindonesia.comSERANG (SBN) — Sebanyak 689 Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS dipastikan tidak akan dipulangkan ke Indonesia setelah pemerintahan menggelar rapat kabinet di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11 Februari 2020).
“Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris,” ucap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md seperti dikutip dari laman cnnindonesia.com.
Ketua Fraksi PKS DPRD Banten Juhaeni M. Rais menyatakan pemerintah jangan lepas tangan dan harus melindungi WNI sekalipun eks ISIS.
“Ini negara hukum. Pemerintah jangan bersikap sekarep dewek. Coba hukumnya seperti apa, kumpulkan dan rembukan ke para ahli tatanegara. Jadi, pemerintah jangan lepas tangan dalam hal ini,” ucap Juhaeni saat dikonfirmasi, Senin (17 Februari 2020).
Mereka itu, sambungnya, merupakan putra putri bangsa Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tumpah darahnya itu di Indonesia. Terlepas dari apa yang mereka lakukan, negara secara konstitusiaonal tetap wajib melindungi semuanya tanpa terkecuali.
“Di mana-mana, negara penduduknya ada yang baik dan tidak baik. Yang baik diperbanyak dan yang tidak baik dibina. Di dalam sebuah keluarga, kalau ada anak nakal segimana pun, tetap orang tua harus bertanggungjawab,” ucapnya.
Jadilah kita ini sebagai bangsa besar, tuturnya. Bangsa besar itu merangkul dan membina. Bukan sebagai bangsa kecil. Bangsa kecil itu baperan, sedangkan bangsa besar itu dewasa dalam bersikap.
“Saya yakin, tidak semua orang yang berangkat ke sana secara ideologinya, mungkin sacara emosional, ketidak tahuan dan seterusnya. Jadi dipilah-pilih, yang memang betul-betul bersalah harus dihukum,” ucapnya.
Jadi, menurutnya, negara harus berupaya untuk melindungi mereka sesuai konstitusi yang mengatakan negara harus melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Kalau tidak menerima, berarti pemerintah tidak bertanggung jawab. (Hendra/Atm)
Pos Terkait
Trending News
Tidak ada komentar