1.000 Jamban Dibangun Pemerintah Pusat untuk Warga Ibu Kota Banten yang Masih Dolbon

Ramzy
24 Feb 2020 18:53
3 menit membaca

SERANG (SBN) — Permasalahan buang air besar di kebun (modol di kebon/dolbon) di Ibu Kota Banten memang masih ada hingga saat ini. Karena itu, pemerintah pusat, melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), membangun 1.000 jamban.

Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo mengunjungi salah satu lokasi pembangunan 1.000 jamban, yaitu Kampung Kenari, Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Senin (24/2/2020).

Dalam sambutannya, Ibu Negara berpesan kepada masyarakat yang tinggal di lokasi pembangunan jamban agar menjaga kebersihan dan kenyamanan jamban agar peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dari aspek pola hidup bersih dapat terus terpelihara dan terjaga dengan baik.

Iriana mengatakan mendapat ifo dari Devi Luhut Binsar Panjaitan (istri Menko Kemaritiman dan Investasi Indonesia) bahwa warga di daerah tersebut sudah hampir 30 tahun tidak memiliki jamban.

“Alhamdulillah, dengan kehadiran ibu-ibu Oase Kabinet Indonesia Maju dan semua yang telah berkontribusi, dapat membantu memberi jamban untuk masyarakat Banten,” ujarnya.

Iriana juga menyampaikan apresiasi yang tinggi dan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan jamban ini diantaranya Koppasus, Pemprov Banten, PKK, Polda Banten.

Devi Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya mengatakan pembangunan 1.000 jamban tersebut untuk membantu kesejahteraan masyarakat 3 kecamatan, yakni Kasemen, Taktakan, dan Cipocok. Dengan bantuan dari Danrem, Koppasus, dan Pemprov, Banten pembangunan 1.000 jamban di 3 kecamatan tersebut akan selesai tahun ini. Selain jamban, dibangun juga sumur artesis yang disumbangkan Kementerian ESDM dan sudah mengeluarkan air meskipun masih payau karena wilayahnya dekat dengan laut.

“Dibangun juga IPAL (instalasi pembersihan air limbah) yang sekarang memang masih mahal, tapi mungkin ke depan kami akan cari dengan BPPT dan ITB, seperti apa IPAL yang lebih murah,” jelasnya.

Berdasarkan hasil monitoring langsung kepada masyarakat, masih ada  masyarakat yang selama 30 tahun terakhir masih membuang hajat di sawah-sawah. Namun, Devi menyadari mengubah budaya masyarakat tidak mudah. Oleh karenanya, Oase Kabinet Indonesia Maju mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan hidupnya menuju pola hidup yang lebih sehat.

“7 Kementerian sudah membantu pelaksanaan 1.000 jamban ini. Di antaranya, Kemenko Marves, BUMN, KLHK, PUPR, ESDM, Kemenkes, dan Kemensos. Tetapi, kami berfikir kalau alat modern hanya diberikan demikian tidak akan dipakai malah dipakai gudang. Jadi, sudah disosialisasikan oleh Kemenkes untuk menyampaikan apa sebetulnya gunanya jamban itu diberikan, yakni untuk menambah kesejahteraan hidup mereka,” tegasnya.

Perwakilan masyarakat Kampung Kenari, Halimatus Sa’diah, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan jamban, sumur artesis, dan IPAL ini karena merupakan dukungan untuk berprilaku bersih dan sehat.

“Kami berterimakasih dan tidak bisa membalas apa-apa, kami hanya bisa berdoa semoga apa yang diniatkan dan dilaksanakan dalam program ini berjalan lancar menuju Indonesia maju,” papar Halimah. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan