Tahun 2018, Angka Stunting di Kota Cilegon 23,3 Persen

Ramzy
28 Nov 2019 09:27
2 menit membaca

CILEGON (SBN)—, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi menyebut, angka stunting di wilayahnya pada tahun 2016 sebesar 24,8 persen. Angka itu, kata dia, turun setahun berikutnya menjadi 20,8 persen.

“Sedangkan di tahun 2018 naik lagi ke angka 23,3 persen,” kata Edi saat memberikan sambutan pada kegiatan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Kota Cilegon 2019, di The Royal Krakatau Hotel, Kota Cilegon, Rabu, 27 November 2019.

Edi mengatakan, angka stunting itu harus mendapat perhatian dan pendekatan khsusus. Tujuannya, kata dia, untuk mencegah dan menanggulangi stunting secara cepat, tepat, dan terpadu.

Edi menjelaskan, upaya Pemkot Cilegon menanggulangi stunting adalah dengan menggagas Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG). Program itu, ujar Edi, telah ditetapkan Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam 100 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Edi menambahkan, penurunan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi sektor melalui sinkronisasi program nasional, lokal, dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah.

“Penurunan stunting ditetapkan sebagai program prioritas nasional yang harus dimasukkan kedalam rencana kerja pemerintah,” kata dia.

Edi pun mendorong semua unsur mendukung dan berperan aktif dalam bidang kesehatan terutama dalam peningkatan gizi masyarakat. Peningkatan gizi, lanjut dia, merupakan bagian penting sebagai upaya mencegah stunting. Bahkan Edi memerintahkan jajarannya untuk turun ke masyarakat untuk menelusuri dan mengidentifikasi stunting.

Edi berharap, semua puskesmas di Kota Cilegon melaksanakan Gerakan Masyarakat Peduli Gizi Balita (Gempita) seperti yang sudah diterapkan di Kecamatan Citangkil. (Wawan/Don)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan