Mathla’ul Anwar Siap Dukung “Ma’rufnomics”

Ramzy
9 Des 2019 16:07
3 menit membaca

Ko

JAKARTA (SBN) — Ormas Islam Mathla’ul Anwar yang kini sudah berusia lebih dari satu abad siap mendukung program Arus Baru Ekonomi Indonesia yang digagas Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

“Kami siap mendukung karena program Arus Baru Ekonomi Indonesia yang digagas Pak Kyai Ma’ruf Amin itu insya Allah akan berdampak positif bagi ekonomi rakyat secara keseluruhan,” kata Sekjen Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) H. Oke Setiadi di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.

Sekjen PBMA mengemukakan keterangan tersebut dalam perbincangan dengan wartawan terkait gagasan Wapres Ma’ruf Amin tentang Arus Baru Ekonomi Indonesia yang berfokus pada upaya menaikkan ekonomi rakyat di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin dalam beberapa kesempatan memaparkan gagasannya mengenai strategi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan yang dinamainya “Arus Baru Ekonomi Indonesia”.

Gagasan konseptual Wapres yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif dan mantan Rois A’am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu telah dilengkapi pula dengan rekomendasi program dan selanjutnya secara ringan dapat disebut dengan istilah “Ma’rufnomics”.

Secara garis besar, Arus Baru Ekonomi Indonesia atau Ma’rufnomics tersebut, sesuai penjelasan Kyai Ma’ruf dalam beberapa kesempatan, disandarkan kepada Sila ke-5 Pancasila yang wujudnya adalah ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial.

Titik penekanannya adalah ekonomi yang berkeadilan serta ekonomi kerakyatan dan keumatan untuk menghilangkan berbagai kesenjangan atau disparitas antara kaya-miskin, antara pusat-daerah serta antara satu daerah dan daerah lain.

Sementara itu konsep lama, seperti “teori trickle down effect” mengasumsikan pertumbuhan ekonomi menetes ke bawah, tetapi kemudian ternyata hanya sedikit yang menetes serta hanya menguntungkan kalangan elit saja.

Menurut Sekjen PBMA, Arus Baru Ekonomi Indonesia yang digagas Wapres itu tidak akan membenturkan yang lemah dengan yang kuat, tetapi membangun kolaborasi yang saling menguntungkan untuk tercapainya keadilan dan kesejahteraan.

“Mathla’ul Anwar yang kini memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan telah memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar siap mendukung gagasan Wapres yang akan mengangkat ekonomi rakyat itu,” kata Oke Setiadi.

Mathla’ul Anwar sendiri didirikan pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh K.H. E. Mohammad Yasin, K.H. Tb. Mohammad Sholeh, dan K.H. Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang.

Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibandingkan NU. Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya oleh KH Hasyim Asyari.

Nama Mahtla’ul Anwar memiliki arti
“tempat terbitnya cahaya” dan dimaksudkan sebagai upaya pembebasan umat dari kebodohan dan keterbelakangan melalui pengembangan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. (Rls/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan