Rumah Milik Aska yang Tinggal di Kandang Ayam Direnovasi Total

Ramzy
15 Okt 2019 12:59
2 menit membaca

Pekerja mulai merenovasi rumah milik Aska di Jayanti,(Foto : Yadi/Suarabantennews).

TANGERANG (SBN) – Rumah milik Aska atau yang biasa disapa Mang Akol di Kampung Sukasari RT 07/02, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang mulai dibedah pemerintah daerah setempat, Selasa (15/10/2019).

Rumah seluas 3×3 meter itu ditinggali Aska yang sudah sakit-sakitan hanya seorang diri. Pasalnya, sang istri pergi meninggalkannya.

Rumah Aska memang jauh dari kata layak. Rumah terbuat dari papan kayu dan dinding bambu. Rumahnya juga kerap bocor ketika musim hujan. Kerangka kayu untuk menahan genteng atau usuk juga mulai lapuk dimakan rayap.

BACA JUGA : Camat Jayanti Targetkan Tujuh Hari Rumah Aska Selesai Dibangun

Romli bagian kebersihan Kecamatan Jayanti mengatakan, dirinya ditugaskan camat untuk ikut serta dalam proses pembangunan rumah milik Aska tersebut.

“Karena untuk material seperti pasir, semen sudah dikirim sejak kemarin, dan tadi malam bata baru datang. Perintah dari pak camat untuk segera dibangun, ya langsung kami bangun pada jam 12 malam,” jelasnya.

BACA JUGA : Masih ada Warga Jayanti Tidur di Bekas Kandang Ayam, Kemana Pemerintah Daerah?

Sementara itu, Aska mengaku senang dan tidak lupa untuk berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dan Camat Jayanti yang sudah memperbaiki tempat tinggalnya itu.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah karena sudah membangun rumah saya, serta sudah memberikan pengobatan terhadap saya”, tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, kemiskinan, membuat Aska atau yang biasa disapa Mang Akol tak mampu menempati tempat tinggal yang layak, meski hanya rumah sewa sekalipun. Pria 52 tahun itu, hanya mampu menepati gubuk rusak yang dahulunya merupakan kandang ayam selama 13 tahun di wilayah Kampung Sukasari RT 07/02, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Seorang diri, dia tidur di dalam sebuah gubuk bambu layaknya kandang ayam yang ukurannya cuma 3X3 meter. Pria yang sehari-hari mencari rezeki sebagai buruh serabutan ini harus berjuang keras untuk bertahan hidup.(Yadi/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan